Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Listrik Itu Masalah Serius, PLTU Batang Sumber Utama

Kompas.com - 27/04/2016, 08:38 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku, menaruh hormat kepada sejumlah aktivis lingkungan yang sedang mengadvokasi para petani dan warga yang menolak pendirian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Rasa hormat itu lantaran mereka memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun mereka diingatkan agar perjuangan harus terbingkai dalam aturan hukum yang berjalan di Indonesia.

“Saya tidak tahu, orang memperjuangkan akan saya hormati, yang penting mengedukasi secara baik. Ada jalur hukum yang harus dilalui. Ingat negara ini butuh energi besar untuk itu,” kata Ganjar, Selasa (26/4/2016).

Kebutuhan energi, terutama energi listrik sudah sangat mendesak. Listrik menjadi kebutuhan dasar untuk menggerakkan lini industri lainnya. Ganjar pun tak mempermasalahkan jika nantinya harus berhadap-hadapan dengan pihak yang tidak setuju dengan pembangunan PLTU.

“Listrik masalah serius. Batang itu (sumber) listrik utama. Ini yang membantu energi kita mandiri. Saya dihajar Green Peace, saya lawan. Enggak bakal bangun pabrik jika tak ada listrik,” ujar dia.

Pembangunan listrik dengan tenaga uap masih relevan dibangun di Indonesia. Listrik dengan tenaga batu bara dianggap masih relevan lantaran negara lain masih menggunakan skema yang serupa.

“Kenapa orang tidak teriak nuklir, teriak nuklir di Jepang ditutup. Kita belum sampai sana lho (nuklir). Ini masalah kedaulatan negara untuk kemakmuran rakyat,” tambah dia.

Untuk penyediaan pasokan listrik, beberapa daerah di Jateng sendiri sedang mempersiapkan pembangunan, diantaranya Cilacap, dan Jepara (Tanjung Jati B). Untuk pembangunan pembangkit listrik yang ramah belum memberi manfaat secara cepat. Energi terbarukan seperti angin, matahari, hingga panas bumi belum bisa dieksplore dengan baik.

“Listrik ramah lingkungan belum bisa. Batubara digunakan Jepang dan lainnya enggak diprotes. Angin belum ada, matahari belum ada. Panas bumi seksi, tapi enggak bisa cepat,” tambah dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com