Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Heran Warga Tolak PLTU Batang Tanpa Alasan yang Jelas

Kompas.com - 26/04/2016, 13:58 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x 1000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi kebutuhan vital akan pentingnya energi, terutama listrik. Kekurangan listrik juga harus segera diselesaikan.

"Energi kita kurang. Harus diputuskan dengan perusahaan besar," kata Ganjar di sela Musrembangprov Jateng di Semarang, Selasa (26/4/2016).

Ganjar mengaku heran lantaran masih banyak warga yang menolak pendirian pembangkit listrik. Jika memang tidak boleh, warga semestinya memberikan alternatif lain sehingga usulan bisa dilakukan pengkajian.

Warga, lanjutnya, tidak bisa langsung menolak tanpa adanya alasan yang jelas. Apalagi penolakan atas permintaan dari pihak-pihak tertentu.

"Kalau ada alternatif lain kasih saya, yang terdampak di Batang sebenarnya pernah kumpul di rumah saya," kata dia.

Ganjar pun mencurigai penolakan atas dorongan pihak aktivis lingkungan.

"Saya berikan luasan lebih enggak mau, kemudian diberi insentif juga enggak mau," kata Ganjar.

"Di akhir cerita katanya mereka sudah komitmen pada Green Peace," imbuh dia.

Krisis listrik di Jawa Tengah diprediksi akan terjadi pada tahun 2017 mendatang. Ganjar mengingatkan pada semua pihak untuk mengantisipasi adanya kelangkaan pasokan listrik, jika tidak mampu membangun pembangkit listrik baru.

“Jateng akan defisit listrik pada 2017. Kami mau ikut dorong realisasi 35.000 megawatt,” kata Ganjar, Agustus 2015 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com