Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Temui Bupati, Jaslian Jual Ginjal demi Obati Anaknya yang Menderita Tumor Otak

Kompas.com - 26/04/2016, 06:30 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

KAYONG UTARA, KOMPAS.com — Jaslian (36), warga Dusun Tanjung Gunung, Desa Sejahtera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, berniat untuk menjual ginjalnya.

Niat tersebut sungguh-sungguh ingin dilakukannya dan saat ini ia sedang mencari pembeli. Uang hasil penjualan tersebut akan digunakan Jaslian untuk biaya pengobatan anak pertamanya, Irvan Daus (14), yang sedang menderita penyakit tumor otak.

Penyakit tersebut diderita Daus sejak bulan Agustus 2015 silam.

"Harta benda saya sudah habis dijual untuk biaya pengobatan anak saya. Ini jalan dan pilihan terakhir saya untuk mendapatkan biaya pengobatan," kata Jaslian mengutarakan niatnya tersebut kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (25/4/2016) malam.

Sebelumnya, kata Jaslian, dia sudah berupaya mencari bantuan dana ke sana kemari. Bahkan, tak segan dia mendatangi setiap kantor pemerintah daerah, membawa bundel proposal dengan harapan mendapatkan perhatian.

Selain itu, sejumlah aksi penggalangan dana pun pernah dilakukan, seperti yang dilakukan sekelompok pemuda di Bundaran Simpang Tugu Durian, Sukadana, beberapa waktu lalu.

Beberapa kali dia berusaha untuk menemui Bupati Kayong Utara dengan harapan mendapatkan solusi atas apa yang dialami keluarganya saat ini. Namun, usahanya itu gagal. Dia tidak bisa menemui pemimpinnya itu.

Jaslian menghadapi jalan buntu. Namun, dia harus mendapatkan biaya untuk perawatan anaknya yang ternyata cukup besar. Bahkan, saat ini rumah yang dihuni bersama kelaurganya telah digadaikan ke orang lain.

Begitu pula dengan semua harta benda miliknya kini sudah dijual untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan.

Kondisi saat ini, anaknya masih tergolek lemah tak berdaya di tempat tidur setiap hari dan tidak dapat bicara. Sesekali, Daus dibawa ke teras rumah dengan cara digendong agar dia tidak merasa bosan karena berbaring seharian di kamar.

"Kondisi Daus tidak bisa bicara, tidak bisa berjalan karena lumpuh, sehabis dilakukannya operasi di Pontianak. Saat ini, saya mau menjual ginjal saya karena saya tidak punya apa-apa lagi untuk meneruskan biaya pengobatan," kata Jaslian.

"Rumah, kebun, dan hewan sudah habis terjual untuk biaya operasi. Bahkan, sekarang ini saja saya masih menanggung utang sebesar Rp 30 jutaan, yang dulu digunakan untuk biaya pengobatan," kata Jaslian.

Seusai berkonsultasi dengan klinik setempat, Jaslian mendapat gambaran bahwa biaya pengobatan anaknya hampir Rp 60 juta. Pengobatan itu pun harus dilakukan di rumah sakit yang ada di Pontianak.

"Saya tidak tahu bagaimana saya dapat menjual ginjal ini, harus ke siapa. Saya sedikit banyak mengetahui jual beli ginjal ini di televisi dan harganya sangat mahal. Saya tidak tahu risiko menjual ginjal," kata Jaslian.

"Jangankan ginjal, nyawa pun saya rela kalau memang bisa dijual untuk kesembuhan anak saya karena umurnya masih muda, yang mungkin kehidupannya dapat lebih baik daripada saya saat ini," ujar pria yang sehari-hari bekerja serabutan ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com