Ketupat dan Rendang Jadi Menu bagi Peserta Sungailiat Triathlon Internasional

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Ada yang unik dari hidangan santap siang warga negara asing yang menjadi peserta Sungailiat Triathlon Internasional 2016 di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bukan hidangan prasmanan ala restoran yang disajikan, melainkan hidangan tradisional, yakni ketupat dan rendang.

Ketupat seukuran kepalan tangan orang dewasa ini dihidangkan dalam kondisi masih terbungkus daun.

Guna menambah variasi rasa, dalam setiap tudung saji, dihidangkan pula gulai tempe dan sambal pedas.

Para peserta dari 18 negara ini pun tampak antusias mencoba menu spesial ini. “Saya suka. Asli punya daerah,” kata Misca, peserta lomba asal Amerika, sembari mengambil dua potong ketupat, Sabtu (23/4/2016).

Sebanyak 500 tudung saji disediakan panitia dalam jamuan makan siang. Jamuan ini tidak hanya dinikmati peserta lomba, tetapi juga bagi tamu undangan serta para penonton.

Dalam tradisi masyarakat Bangka Belitung, jamuan ini dikenal dengan istilah “nganggung”, atau menyantap makanan secara bersama-sama dengan hidangan yang dibagi dalam banyak tudung saji.

Bupati Bangka Tarmizi mengatakan, hidangan dengan cara “nganggung” ini melambangkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

Dalam kegiatan-kegiatan lokal, warga menyiapkan hidangan dari rumah masing-masing kemudian berkumpul dan menyantap hidangan bersama.

“Terkesan sederhana, tetapi ini bermakna tidak ada yang kaya dan yang miskin. Kita makan sama-sama bersila dan menikmati hidangan bersama-sama,” ujar Tarmizi.