Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jatim, Ditemukan 42 Titik Perlintasan Kerata Api Liar

Kompas.com - 23/04/2016, 19:28 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jawa Timur mendeteksi ada 42 titik perlintasan kereta api liar di Jawa Timur. Perlintasan tidak berpalang pintu itu dinilai sangat berbahaya, dan berpotensi menimbulkan kecelakaan lebih tinggi dibanding perlintasan resmi yang tak berpalang pintu.

"Ini lebih berbahaya, karena kereta api tidak mendeteksinya sebagai perlintasan. Jadi kereta api tidak akan mengurangi kecepatannya jika melintas di perlintasan tersebut," kata Kepala Seksi Kereta Api pada Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Jawa Timur, Luhur Pribadi, Sabtu (23/4/2016).

Perlintasan liar itu, kata Luhur, sengaja dibuat warga untuk mempermudah akses jalan dari rumah atau permukiman menuju sawah atau ladang.

"Mula-mula tanah, lalu diperkeras pakai beton. Semula hanya bisa dilewati manusia dan motor, makin lama mobil juga bisa lewat," terangnya.

Pihaknya mengaku sudah mengusulkan kepada Dinas Perhubungan di kabupaten/dan kota agar perlintasan liar itu ditutup. Jika belum memungkinkan ditutup, Dishub akan memasang rambu peringatan, dan mengimbau masyarakat untuk menempatkan sukarelawan dengan biaya swadaya.

Sebanyak 42 titik perlintasan liar itu bukan termasuk 1.068 perlintasan kereta api resmi di Jawa Timur yang belum memiliki palang pintu. Di Jawa Timur, kata dia ada 1.465 perlintasan kereta api sebidang. Sebanyak 1.068 di antaranya belum memiliki palang pintu, dan 355 sisanya sudah berpalang pintu. 

Sepanjang 2011-2015, ada 195 kecelakaan yang melibatkan kereta api di Jawa Timur. Sebagian besar atau 132 kejadian terjadi di perlintasan sebidang, dengan jumlah korban mencapai189 orang. Mereka antar lain korban meninggal 110 orang, luka berat 46 orang dan luka ringan 33 orang.

Sementara hingga Februari 2016, terjadi 9 kecelakaan dengan korban meninggal 10 orang dan luka berat 1 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com