Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT: Kami Enggak Ingin Jadi Bulan-bulanan Media Massa Lagi

Kompas.com - 21/04/2016, 12:51 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan, media berperan penting dalam penyampaian informasi yang berimbang terkait penanganan dan pencegahan terorisme. Namun demikian, dia mengaku, BNPT masih trauma lantaran menjadi sasaran tembak dari media massa.

Menurut Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Gautama Wiranegara, BNPT dalam hal tertentu menjadi ajang bully. Dia mencontohkan, dalam perkara penutupan situs-situs radikalisme, BNPT hanya mengusulkan ke Kementerian Komunikasi dan Infomatika. Pihak Kemenkominfo-lah yang menutup situs.

"Kami enggak ingin jadi bulan-bulanan media lagi. Kasus penutupan situs itu, BNPT hanya mengusulkan menutup isian konten yang negatif," kata Gautama, di sela Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/4/2016).

Atas pengalaman itulah, BNPT menggelar pelatihan kepada jurnalis dan pimpinan media massa untuk meliput isu-isu terorisme. BNPT ingin agar media mampu menampilkan berita yang akurat, sejuk, dan tidak provokatif.

Dalam hal pencegahan, kata Gautama, pencegahan terorisme bisa disampaikan melalui media massa. Salah satunya mencegah penyebaran faham radikal melalui dunia internet.

"Melalui media, kami berharap bisa mencegah terorisme melalui dunia maya," kata jenderal bintang dua tersebut.

Kepala Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jawa Tengah Najahan Musyafak mengatakan, peranan media penting untuk mencegah laju perkembangan terorisme. Media mampu menampilkan informasi yang banyak sehingga sudah sepatutnya diarahkan untuk hal positif.

"Jateng ini salah satu dari daerah yang dipantau. Jateng nanti ambil posisi pada penegakan hukumnya," katanya.

Baca juga: Daftar 27 Teroris Kelompok Poso Dirilis, Termasuk Istri Santoso

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com