Banjir Rendam Permukiman di Majene, Aktivitas Warga Terganggu

MAJENE, KOMPAS.com — Hujan deras selama hampir dua jam, Rabu (20/4/2016), mengakibatkan banjir di permukiman warga di dua dusun Kelurahan Pamboang, Kecamatan Pamboang, Majene, Sulawesi Barat.

Selain merendam permukiman penduduk, banjir juga menggenangi ruas jalan penghubung antarkecamatan serta dua sekolah, yakni SMP Negeri 1 Pamboang dan SMK Keperawatan Sulbar Cerdas.

Dua permukiman di Bulutupang dan Galung terendam banjir dengan ketinggian air 50-70 sentimeter.

Darwis, yang rumahnya tergenang air, mengatakan bahwa banjir kerap melanda permukiman di Kelurahan Pamboang akibat drainase di permukiman penduduk mengalami pendangkalan. Ketika terjadi hujan deras selama satu jam, permukiman penduduk pasti sudah tergenang banjir.

"Tiap kali hujan deras, kami terpaksa mengungsikan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir," ujar Darwis.

Masni, korban banjir, mengaku telah tinggal di Pamboang selama lebih dari 10 tahun. Setiap musim hujan tiba, setidaknya lima kali banjir melanda kediamannya.

"Tiap kali hujan deras, pasti jadi langganan banjir. Penyebabnya karena drainase tidak berfungsi baik," ujar Masni.

Meski berkali-kali terkena banjir, puluhan kepala keluarga yang tinggal di lokasi banjir itu enggan mengungsi. Warga memilih mengamankan harta bendanya ke tempat yang lebih tinggi sembari menunggu banjir surut.

Warga berharap pemerintah dapat segera memperbaiki drainase di permukiman penduduk agar saat musim hujan datang rumah mereka tidak lagi tergenang air.