Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang Puji Aksi Bocah Menghadang Pengendara Motor di Trotoar

Kompas.com - 20/04/2016, 07:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Aksi Daffa Farros Oktoviarto (9) yang memberhentikan pengendara motor di atas trotoar mendapat simpati dari berbagai pihak, termasuk Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Hendrar menilai, apa yang dilakukan Daffa merupakan langkah berani. Aksi yang dilakukan Daffa merupakan bukti nyata kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

“Ketika saya baca postingan itu, saya pertama kali langsung kepikiran, apa yang dilakukan Daffa ini dapat menginspirasi orang banyak orang, sehingga akhirnya saya juga ikut meng-upload," kata Hendrar, Selasa (19/4/2016).

Setuju dengan aksi Daffa, Hendrar pun ingin agar pengendara bisa tertib berlalu lintas, serta mengajak warga lain untuk bisa peduli dengan lingkungan sekitar.

Hendrar sendiri adalah pihak pertama yang mengungkap identitas Daffa melalui akun Instragam-nya. Sebelumnya aksi bocah Daffa diunggah ke Facebook milik Ronald Kusuma. Namun belum diketahui identitas bocah tersebut.

“Kejadian ini tentu penting agar yang lain bisa aktif menjaga kotanya,” imbuh Hendrar.

Aksi Daffa sebelumnya heboh di media sosial. Keberaniannya memalangkan sepeda di trotoar untuk menghadang pengendara motor diapresiasi banyak pihak.

FACEBOOK/HENDRAR PRIHADI/RONALD KUSUMA Aksi berani Daffa Farros Oktoviarto, bocah SD yang menghadang laju pengendara motor di trotoar di Jalan Sudirman, Kota Semarang, April 2016. Walikota Semarang Hendrar Prihadi, melalui akun Twitternya, memberi apresiasi pada aksi bocah ini.

Aksi Daffa ini dilakukan atas inisiatif sendiri. Pihak keluarga tidak mengetahui aksi bocah kelas IV SD di Kalibanteng Kidul, Kota Semarang, tersebut.

“Baru tahu kemarin, sebelumnya enggak tahu. Kan, bapak ibunya kerja semua,” ujar nenek Daffa, Murti.

Pihak keluarga baru mengetahui aksi berani sang bocah setelah ada perwakilan dari pemerintah yang mendatangi rumahnya. Mereka lalu menjelaskan bahwa Daffa telah melakukan aksi "koboi" menghadang laju pengendara motor di trotoar.

Perwakilan pemerintah itu juga kronologi kejadian sambil menunjukkan foto aksi Daffa.

“Saya enggak ngerti. Kalau tahu, pasti kami enggak bolehin,” ujar Murti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com