Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Belum Digaji, Museum Tertua di Solo Tutup Sementara

Kompas.com - 15/04/2016, 15:56 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Terganjal dana, Museum Radyapustaka di Solo terpaksa berhenti beroperasi untuk sementara. Belasan karyawan museum tertua di Indonesia tersebut sejak bulan Januari belum menerima gaji.

Salah satu anggota Komiter Museum Radyapustaka, ST Wiyono, mengatakan bahwa kondisi keuangan museum semakin kritis sejak pemberlakuan kebijakan baru tentang dana hibah dari pemerintah.

Dalam peraturan tersebut, dana hibah hanya bisa disalurkan kepada lembaga berbadan hukum. Saat ini, Museum Radyapustaka belum berbadan hukum.

"Jadi, saat ini memang tidak ada pemasukan, kecuali hasil penjualan tiket masuk museum. Tidak ada dana lagi untuk menggaji karyawan, apalagi untuk membayar tagihan listrik," kata Wiyono, Jumat (15/4/2016).

Saat ini, ada 12 karyawan di museum tersebut, yang terdiri atas perawat koleksi, pustakawan, hingga pemandu wisatawan.

Wiyono berharap, pemerintah segera mengatasi permasalahan ini.

"Para karyawan resah karena mendengar kabar bahwa dana hibah tidak bisa turun. Kami juga mendengar itu, dan kami sudah melaporkan kondisi ini ke Pak Wali Kota. Waktu itu, Pak Wali Kota dawuh (memberi perintah) agar buka terus, dan permasalahan dana akan diselesaikan," kata Wiyono.

Dana hibah yang dialokasikan untuk museum lebih kurang Rp 300 juta dari Pemerintah Kota Surakarta.

Wiyono mengakui bahwa Komite Museum Radyapustaka tidak bisa memberikan teguran kepada karyawan yang tidak masuk karena hak-hak karyawan belum bisa dipenuhi.

Akibat tertundanya dana hibah tersebut, proses digitalisasi 400 naskah kuno milik museum juga terpaksa dihentikan.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, permasalahan dana akan segera diselesaikan. Saat ini, Pemkot Kota Solo sedang berusaha mencairkan dana operasional untuk para karyawan museum.

"Sudah saya koordinasikan dengan dinas terkait untuk segera membuat permohonan pencairan dana, dan dana tersebut untuk kegiatan perawatan, menjaga, dan pelestarian saja, tidak untuk kegiatan budaya," kata Rudy.

Museum Radyapustaka didirikan Adipati Sosrodiningrat IV pada 1890, yakni pada era pemerintahan Pakubuwono IX. Museum tersebut menyimpan ratusan naskah berbahasa Belanda dan Jawa kuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com