Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Marwan: Kalau Perlu Dana Desa Diumumkan di Masjid atau Gereja

Kompas.com - 15/04/2016, 07:48 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pendistribusian kewenangan hingga ke tingkat desa melalui pengalokasian dana desa hendaknya diikuti dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel.

Kepala desa dituntut selalu melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan, mulai dari perncanaan hingga tahap pelaksanaan dan pelaporan pertanggungjawaban pengelolaan dana.

Terkait transaparansi ini, Menteri Desa Marwan Jafar mengatakan, jika perlu, penggunaan dana desa ini dilaporkan atau diumumkan di tempat-tempat ibadah. Semakin terbuka pemerintahan desa dalam mengelola dana desa, maka kian besar rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan di desanya.

"Diumumkan ke semua, supaya syiarnya jelas, supaya masyarakat ikut memiliki. Syukur-syukur, misalnya, hari jumat diumumkan di masjid, atau di hari minggu diumumkan di gereja. Sampai minggu ini, pendapatan dan pengeluaran desa adalah ... misalnya seperti itu," kata Marwan dalam acara sosialisasi dana desa kepada kepala desa se-Kabupaten Semarang, Kamis (14/4/2016) siang.

Menurut Marwan, penggunaan dana desa menurut ketentuan hanya untuk tiga sektor saja, yakni, membangun infrastuktur desa, sarana-prasarana desa, dan penguatan ekonomi desa.

"Dana desa wajib untuk membangun atau memelihara infrastruktur desa seperti talud, saluran irigasi, jalan desa atau jembatan sederhana, tapi tidak boleh untuk membangun kantor desa. Dalam membangun infrastruktur sifatnya padat karya dengan mempekerjakan penduduk desa setempat, jangan di-pihakketiga-kan atau dikontraktorkan," tandasnya.

Pembangunan infrastruktur desa ini, kata Marwan, berkali-kali ditegaskan oleh presiden dengan tujuan utama dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya sehingga memperkuat ekonomi desa dan mengurangi angka kemiskinan.

"Kalau yang membangun itu 20 sampai 30 warga, itu namanya menyerap tenaga kerja. Uang Rp 100.000 sangat berguna bagi orang desa. Dalam jangka waktu 2-3 bulan bisa menyerap tenaga kerja, memperkuat ekonomi desa karena sifatnya padat karya," imbuhnya.

Marwan juga mengimbau kades untuk membeli material di toko material yang ada di desa masing-masing, sehingga perputaran uangnya juga tidak keluar dari desa setempat.

"Beli pasir, batunya batanya, usahakan di desa setempat, sepanjang masih ada barang yang bisa dibeli. Supaya uang berputar di situ, supaya lalu lintas keuangan desa berjalan," ujarnya.

Selain infrasruktur desa, dana desa juga bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasarana desa seperti Polindes, Posyandu, dan Paud. Hal itu dapat dilakukan sepanjang infrastuktur di desa sudah baik.

Kemudian untuk memperkuat kapasitas ekonomi desa, penggunaan dana desa dapat dilakukan untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Melalui BUMDes tersebut desa diharapkan mampu menggerakkan ekonomi desa berbasis potensi setempat.

"Potensi desa silakan dikembangkan, bikin koperasi, perikanan desa, usaha desa yang sifatnya keekonomian desa," pungkasnya.

Dengan berbagai pengalokasian dana desa dalam pembangunan infrastuktur desa, sarana-prasarana desa, dan penguatan ekonomi desa, pemerintah telah menempatkan desa tidak lagi sebagai obyek pembangunan, melainkan sebagai pelaku atau subyek pembangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com