Mural "City Of Tolerance?" Hiasi Berbagai Lokasi di Yogyakarta

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mural bertuliskan "City Of Tolerance?" Menghiasi beberapa lokasi strategis di kota Yogyakarta. Mural dengan latar belakang warna hitam ini merupakan bentuk kritik mempertanyakan implementasi dari jargon Yogyakarta City Of Tolerance.

Dari pengamatan Kompas.com, mural tersebut setidaknya ada di tembok jembatan Kewek, tembok sebelah lampu merah Jalan Mataram, dan di jalan Parangtritis.

Juwadi dari Jogja Street Art Forum mengatakan, mural tulisan "City Of Tolerance?" merupakan bentuk kritik atas apa yang terjadi di Yogyakarta. Menurut dia, di kota budaya dan kota pelajar ini marak terjadi aksi pembubaran paksa acara oleh sekelompok orang.

"Yang belum lama adalah pembubaran acara Lady Fast oleh sekelompok orang. Itu hanya satu dari sekian banyak kejadian, lalu apakah Jogja City Of Tolerance? " ujar Juwadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/04/2016).

Ia mengungkapkan, sebelum menulis Jogja City Of Tolerance? tembok memang sengaja dicat dengan warna hitam. Warna ini merupakan simbol dari duka cita atas rentetan kejadian di Yogyakarta.

"Kami berkabung dan sedih dengan adanya aksi-aksi pembubaran paksa oleh sekelompok orang," ujanya.

Menurut dia, sebagai seniman, mural adalah salah satu pilihan ekspresi untuk mengaktualisasikan karyanya. Selain itu lewat mural, Jogja Street Art Forum ingin menyapa secara langsung masyarakat dan mempertanyakan ke publik mengenai Jogja City Of Tolerance.

"Publik di sini kan banyak sekali elemen, ada pemerintahan, lintas suku agama, mahasiswa dan seniman. Mempertanyakan apakah benar-benar mereka merasakan jargon Jogjakarta City Of tolerance," katanya.