Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Penyu dan Gurilaps dari Sukabumi

Kompas.com - 09/04/2016, 18:38 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua motif batik, Penyu dan Gurilaps asal Sukabumi, Jawa Barat telah memiliki hak cipta yang diterbitkan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Kedua motif batik tersebut merupakan hasil karya kreatif dari desainer dan perintis perajin batik Sukabumi, Tenny Hasyanti. Kedua motif batik yang terinspirasi dari kekayaan alam Kabupaten Sukabumi itu tercatat sejak Desember 2015.

''Alhamdulillah dua motif batik penyu dan gurilaps sudah terdaftar pada HAKI. Saat ini masih ada sebanyak 16 motif lainnya yang masih dalam proses pendaftaran,'' ungkap Tenny kepada Kompas.com saat ditemui di work shop Batik Sukabumi di Jalan Goalpara Nomor 3, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (9/4/2016).

Menurut Tenny untuk mendapatkan HAKI tersebut merupakan perjuangan panjang, semenjak dirinya merintis batik di Sukabumi pada tahun 2007. Untuk membuat motif batik yang menjadi ciri khas Sukabumi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

''Setiap motif batik yang saya buat ada filosofinya, bahkan saya juga harus berkonsultasi dengan para budayawan, seperti di antaranya almarhum Anis Djatisunda dan beberapa tokoh masyarakat,'' ujar desainer lulusan jurusan Seni Rupa Sekolah Desain Bandung tahun 1991.

Tenny menuturkan motif-motif yang dibuatnya tersebut mengambil atau terinspirasi dari sumber daya alam yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Seperti halnya buah pala, pisang kole, dan paku jajar merupakan hasil alam Kota Sukabumi.

''Kalau penyu merupakan satwa langka dan dilindungi yang habitatnya terdapat di wilayah pantai selatan Sukabumi, tepatnya di Pangumbahan, Ujunggenteng. Begitu juga gurilaps singkatan gunung, rimba, laut, pantai, dan sungai ini yang menunjukkan kondisi alam Sukabumi,'' tutur dia.

Tenny menambahkan, sebagai perajin batik dia terus berjuang dan berupaya mengembangkan hasil karyanya ke pasaran. Bukan saja dalam negeri, bahkan ke luar negeri. Belum lama ini, Batik Sukabumi juga ikut dipamerkan di Dubai pada November 2015-April 2016.

''Selain itu kami tetap mendampingi para siswa di SMA Negeri 3 dalam pelajaran membatik dan juga membina para perajin batik lainnya. Selain itu kami juga menampung hasil karya perajin batik,'' ucapnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com