Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mengeluh Air PDAM Sudah 5 Bulan Tak Mengalir

Kompas.com - 08/04/2016, 11:55 WIB

MUARATAWEH, KOMPAS.com -  Sejumlah warga di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengeluhkan karena sudah lima bulan air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah daerah tersebut tidak mengalir.

"Di tempat tinggal kami air ledeng PDAM tidak mengalir sudah menjalani lima bulan ini," kata Setia Budi, warga Jalan Merak Muara Teweh, Jumat (8/4/2016).

Untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci dan lainnya, dia membeli air bersih dari mobil tangki milik PDAM berkapasitas 2.000 liter seharga Rp 65.000, sedangkan air hanya dipakai 3-4 hari saja.

Selain itu, dia harus antre menunggu membeli air sebab warga lainnya juga banyak yang membeli.

Setia Budi menepis adanya anggapan tidak mengalirnya air di tempat tinggalnya karena rumahnya berada di tempat yang tinggi sehingga air tidak bisa naik, sementara warga lainnya banyak yang menggunakan pompa.

"Kalau ini alasannya tidak mendasar karena dulu-dulunya air ledeng PDAM di rumah pribadi kami ini lancar-lancar aja, bahkan kami juga pakai mesin pompa, tapi sekarang ngak ngalir dengan waktu lama," ujar Budi yang juga menjabat Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara itu.

Budi mengaku telah melaporkan kondisi ini dan pihak PDAM berjanji mengecek kondisi meteran atau pipa PDAM di tempat tinggalnya, namun sampai sekarang petugas belum juga datang. Bahkan, dia dijanjikan, air akan mengalir pada Kamis (7/4/2016) malam.

"Ternyata bohong saja," katanya.

Warga lainnya, Waway, yang tinggal di Komplek Perumahan H Taher Muara Teweh atau Jalan Pendreh Ujung, juga menuturkan bahwa air ledeng di kawasan tempat tinggalnya tidak mengalir sudah dalam sebulan terakhir.

"Kondisi ini tidak saja dialaminya, bahkan 30 orang kepala keluarga di kawasan perumahan itu juga mengalami krisis air bersih," kata dia.

Untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci dan lainnya warga berharap hujan turun dan harus membeli air sungai di Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru sebesar Rp 130.000 per rit. Satu rit berisi dua tong air berkapasitas 1.200 liter yang dibawa mobil bak terbuka.

"Selama krisis air ini, pengeluaran kebutuhan hidup kami bertambah untuk membeli air," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Teknis pada PDAM Barito Utara Agus Surjanto mengakui sejumlah tempat di Muara Teweh mengalami krisis air bersih karena dilakukan sistem bergiliran.

Hal ini disebabkan kapasitas produksi air menurun akibat pompa sedot 75 KW mengalami kerusakan.

Ketika ditanya apa penyebabnya rumah warga di Jalan Merak Muara Teweh yang air PDAM tidak mengalir selama lima bulan, dia tidak bisa menjawab secara pastinya penyebabnya.

"Bisa saja rumahnya di tempat tinggi sehingga air tidak bisa naik ke atas dan harus dipompa, sedangkan di warga di Jalan Merak lainnya banyak pakai pompa," ujar Agus.

Khusus Kompleks Perumahan H Taher Muara Teweh atau Jalan Pendreh Ujung, Agus mengatakan pipa di jalur itu masih digali karena tidak ada airnya.

"Pipa di jalur itu kami teliti karena airnya tidak ada," kata dia.

 

Kompas TV Musim Kemarau Sebabkan Suplai Air PDAM Tersendat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com