Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlindas Kendaraan Suporter, Kaki Bocah Penggemar Persib Ini Harus Diamputasi

Kompas.com - 06/04/2016, 20:28 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Simpul tawa Ridho Maulidin Sukarna (5) terenggut. Bocah itu harus kehilangan kaki kirinya usai menjadi korban tabrak lari oleh kendaraan yang diduga suporter Persib Bandung pada 30 Maret 2016 lalu.

Di ruangan High Intensive Care Unit (HICU) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Ridho terkulai lemas tak berdaya sambil menahan rasa sakit yang dideritanya.

Ridho merupakan anak semata wayang pasangan Heri Juheri (37) dan Imas Hasanah (35). Keluarga kecil itu tinggal di Kampung Badaraksa RT 03 RW 14, Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kediamannya hanya berjarak sekitar dua kilometer dari Stadion Si Jalak Harupat.

Kisah tragis itu bermula saat Ridho hendak jajan di pinggir jalan. Tanpa diduga, Ridho terserempet motor yang diduga suporter yang hendak menyaksikan laga semifinal turnamen Piala Bhayangkara antara Persib Bandung kontra Bali United.

Usai terserempet, tubuh bocah malang itu terpental lalu bagian kakinya terlindas mobil.

"Saya tidak tahu persis kronologi kejadiannya karena saya lagi kerja di Garut. Saya dapat telepon dari adik saya, suruh pulang secepatnya, tidak ngasih tahu kabar apa. Katanya anak saya sakit tidak bilang kecelakaan, dibawa ke RSHS," tutur Heri, ayah korban saat ditemui di RSH Bandung, Rabu (6/4/2016).

Usai mendapat perawatan intensif, kaki kiri Ridho terpaksa harus diamputasi, sementara kaki kanannya remuk.

"Saya syok kok bisa begini. Saya tanya istri saya, katanya, mau jajan keserempet motor masuk ke kolong mobil. Saat itu lagi ramai bobotoh (suporter Persib)," lanjut buruh serabutan itu.

Dengan tatapan kosong Heri berkisah, Ridho merupakan anak yang sangat aktif dan sangat menyukai tim Persib Bandung.

Bahkan, saat Persib bertanding, anaknya selalu menonton pertandingan di layar kaca, sambil memegang bola kesayangannya. Namun, dia tak menyangka masa depan anaknya terenggut aksi arogan para suporter.

"Anak saya suka Persib, sangat suka Persib. Kalau lihat pertandingan sepak bola bilangnya Persib. Cita-citanya ingin jadi pemain Persib, jadi sedih kalau ingat kata-katanya. Idolanya itu Atep," ucap Heri dengan mata berkaca.

Kini Heri hanya bisa pasrah meratapi kondisi anaknya. Dia pun mengaku tak menyimpan dendam kepada pelaku. Bahkan, Heri membuka tangan jika ada itikad baik dari pelaku.

"Yang terjadi sudah terjadi saja, saya ambil hikmahnya. Harapannya pelaku tetap bertanggung jawab, bisa menyadari kesalahannya, saya tetap akan maafkan," ujarnya.

Dia berharap, ada uluran tangan dari dermawan untuk membantu menanggung beban biaya perawatan dan pengobatan Ridho.

"Saya bingung karena ini belum tercover BPJS. Saya bingung sekarang uang dari mana. Saya tegaskan, saya tidak menyalahkan bobotoh, karena saya juga bobotoh. Mohon maaf apabila ada salah kata dari saya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com