Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertimpa Puing Eks Pusat Perbelanjaan Kings, Warung Makan dan Motor Warga Rusak

Kompas.com - 06/04/2016, 14:40 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah pertokoan, warung makan dan tiga unit motor milik warga rusak setelah tertimpa reruntuhan material bangunan eks pusat perbelanjaan Kings Shoping Center di Jalan Kepatihan, Bandung, Rabu (6/4/2016) sekitar pukul 09.00 WIB.

Bangunan tersebut telah ludes terbakar pada tahun 2014 lalu. Saat ini, bangunan itu mulai dibongkar. Namun, upaya pembongkaran mulai meresahkan warga lantaran dinilai tak memenuhi standar keselamatan.

Puing beton bangunan yang menimpa rumah warga itu pun merupakan hasil pembongkaran yang dilakukan eskavator di lantai empat gedung.

Kepala Polsekta Regol Kompol Sumi mengatakan, sekitar pukul 08.49 WIB, warga dikagetkan dengan suara gemuruh diikuti dengan jatuhnya puing-puing beton padat terjadi di gedung eks Kings yang tengah dibongkar.

Beton yang jatuh membumi ternyata berasal dari sebagian lantai atas gedung yang tengah dibongkar menggunakan ekskavator.

"Tidak ada korban jiwa. Cuma ada yang luka runtuhannya kena kaki satu orang. Tapi tidak parah," kata Sumi di lokasi kejadian.

Menurut Sumi, runtuhnya bangunan itu disebabkan kesalahan teknis yang dilakukan pemborong. Dia menyayangkan dalam upaya pembongkaran pemborong tak memperhatikan keamanan dan keselamatan.

Dia menilai, proyek pembongkaran pun dilakukan serampangan. Dari penelusurannya, banyak pegawai yang tak menggunakan alat keselamatan serta jaring pengaman pun robek dan mengancam keselamatan warga.

"Kami dari jajaran Polsek Regol meminta agar keamanan dalam pembongkaran diperhatikan," ucapnya.

Jajang, pemilik Warung Nasi dan Ayam Goreng Jovanka hanya terduduk lemas saat melihat tempat usahanya hancur tertimpa beton. Dia mengaku rugi puluhan juta akibat insiden tersebut.

"Bangunan hancur, kaca rusak semua, dan motor hancur," kata dia.

Sementara itu, Agung Rahmat selaku Manajemen pusat perbelanjaan Kings mengaku, pihaknya tak bisa bertanggung jawab lantaran gedung tersebut telah dibeli oleh pemborong.

"Gedung ini sudah beli sama pemborong tiga bulan lalu. Kita sudah tidak ada tanggungjawab. Kalau ada korban, hitung-hitungannya sama mereka (pemborong)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com