Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Orang Jadi Tersangka Terkait Proyek Normalisasi Sungai Sirtoto

Kompas.com - 06/04/2016, 10:12 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Penyidik Kejaksaan Negeri Jayapura menemukan penyalahgunaan anggaran proyek normalisasi Sungai Sirtoto di daerah Doyo, Kabupaten Jayapura, Papua, yang bernilai Rp 15 miliar.

Sebanyak dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jayapura Pieter Dawir mengatakan, pihaknya menemukan masalah dalam pembangunan bronjong atau penahan tebing untuk proyek normalisasi Sungai Sirtoto.

“Terdapat penggelembungan harga bahan baku yang digunakan untuk pembangunan bronjong. Selain itu, spesifikasi bahan baku juga tak sesuai dalam kontrak proyek,” kata Pieter saat ditemui di Jayapura, Rabu (6/4/2016).

Dia menuturkan, identitas dua tersangka adalah Syarifudin Sawo selaku Penjabat Pelaksana Teknis Kegiatan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Jayapura dan Karel Ronel Kardinal yang menjadi rekanan dalam proyek tersebut.

“Dari data perkiraan awal, perbuatan kedua tersangka telah menyebabkan negara mengalami kerugian hingga Rp 3,2 miliar. Karena itulah, kami mengeluarkan surat perintah penyidikan untuk memperdalam pemeriksaan atas kedua tersangka,” tutur Pieter.

Dia pun mengakui, kedua oknum tersebut belum menjalani penahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

“Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan untuk meng ungkap bukti tambahan. Selain itu, kami memerlukan keterangan tambahan dari saksi ahli dan memerlukan hasil audit kerugian negara yang lengkap,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com