KOLAKA TIMUR, KOMPAS.com - Puluhan siswa SMA Negeri I Poli-polia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, akhirnya bersedia kembali mengikuti Ujian Nasional di sekolah mereka. Hal itu setelah tuntutan mereka yaitu dikembalikannya kepala sekolah bernama Aslan akan dikabulkan.
"Hari ini juga akan dikembalikan Kasek (kepala sekolah) yang lama. SK-nya sementara dibuatkan. Jadi, saya minta, jangan dikorbankan masa depan adik-adik ke depan. Sebab, hari ini adalah UN, sehingga saya harap semuanya masuk ke ruangan masing-masing untuk melaksanakan UN," jelas Asisten III Pemkab Koltim Syamsul Bahri di hadapat peserta UN, Selasa (5/4/2016).
Beberapa saat kemudian, salah satu pegawai membacakan isi dari Surat Keputusan pembatalan perpindahan kepala sekolah.
Setelah mendengar penjelasan dari Asisten III tersebut, semua peserta UN langsung masuk ke ruangan ujian.
Diberitakan sebelumnya, sekitar 80 siswa SMA Negeri I Poli-polia sempat menolak dan tidak mengikuti Ujian Nasional. Penyebabnya adalah kepala sekolah mereka, Aslan dipindahkan ke sekolah lain sebagai guru bahasa. Hal ini berdasarkan diterbitkannya nota tugas pemindahan kepala sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kolaka Timur.
Kapolsek Ladongi, Iptu Jamil sempat membujuk siswa agar bersedia kembali mengikuti UN. Namun negosiasi tersebut gagal.
Kini, setelah tuntutan siswa terpenuhi, aktivitas UN di sekolah tersebut kembali berjalan normal. Kendati para siswa sempat memasang poster penolakan ikut UN di kelas mereka.