Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air ke Pelanggan Terasa Asin, Warga Protes PDAM Ternate

Kompas.com - 05/04/2016, 06:29 WIB
Yamin Abdul Hasan

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com - Puluhan warga mengatasnamakan Solidaritas Masayarakat Dufa-dufa Bergerak memprotes manajemen PDAM Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (4/4/2016).

Mereka mendesak pihak PDAM segera melakukan normalisasi air sehingga masyarakat dapat menikmati air bersih dan tidak tercemar.

Salah satu warga mengaku air dari PDAM di beberapa kelurahan di Kecamatan Kota Ternate Utara sudah hampir setahun ini rasanya berubah menjadi asin, dan itu belum ada langkah yang diambil dari pihak Pemkot Ternate.

Menurut dia, air dari PDAM saat ini tidak layak lagi dikonsumsi oleh warga, bahkan untuk menyiram bunga pun tidak bisa diambil dari air PDAM.

“Warga di beberapa kelurahan dekat kantor PDAM pun tidak bisa lagi mengonsumsi air PDAM. Problema ini sudah berjalan sekitar setahun, sudah pernah disampaikan ke pihak pemerintah kota, namun yang ada hanya janji-janji saja,” ujar Norma.

Sebagian masyarakat di sana terpaksa membeli setiap hari air isi ulang demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, khususnya untuk konsumsi.

“Setiap hari beli air isi ulang seharga Rp 10.000, kalau sebulan coba berapa, belum lagi bayar tagihan air PDAM,” keluhnya.

Masyarakat mensinyalir, berubahnya rasa air PDAM menjadi asin sejak perusahaan tersebut menambah sumur resapan di beberapa titik. Belum lagi bisnis air kemasan dalam bentuk gelas yang dilakoni pihak PDAM.

“Kami juga minta jual beli air kemasan untuk sementara dihentikan karena akan berefek pada eksploitasi air berlebihan,” teriak massa aksi.

Aksi unjuk rasa di depan kantor PDAM Senin siang itu sempat membuat arus lalu lintas terganggu karena massa membakar ban dan menduduki kantor PDAM kurang lebih 5 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com