Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Sistem Satu Arah di Bogor Dilanjutkan dengan Perbaikan

Kompas.com - 04/04/2016, 22:49 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk melanjutkan sistem satu arah di jalan-jalan sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Akan ada evaluasi atas penerapan uji coba yang telah dilakukan sejak 1 April 2016.

Keputusan itu diambil setelah Wali Kota Bogor Bima Arya menggelar rapat evaluasi pelaksanaan sistem satu arah (SSA) yang dihadiri unsur-unsur pimpinan Musyawarah Pimpinan Daerah, Senin (4/4/2016) siang. Dalam rapat itu, disampaikan bahwa Pemkot Bogor menerima banyak keluhan dan dukungan terhadap pelaksanaan SSA.

Menurut Bima, SSA bukan hanya melancarkan seputar Istana dan Kebun Raya Bogor, melainkan juga bagian dari langkah pengaturan mobilisasi kendaraan secara keseluruhan di Kota Hujan tersebut.

"Disampaikan semua informasi titik kemacetan di seluruh wilayah kota Bogor selama pelaksanaan SSA. Disampaikan juga data data perbandingan volume kendaraan, kecepatan kendaraan, dan lain-lain. Rapat menyepakati untuk melanjutkan ujicoba SSA selama dua minggu ke depan," kata Bima sebagaimana dikutip dari situs www.kotabogor.go.id.

Secara umum, kata Bima, semua pihak berpendapat konsep SSA baik untuk mengatur pola pergerakan kendaraan di kota Bogor dan perlu ada pembenahan menyeluruh terhadap sistem transportasi di Kota Bogor.

Bima mengatakan bahwa dalam dua pekan ke depan, akan didapat pola yang lebih lengkap dari pergerakan kendaraan. Uji coba akan dilakukan secara menyeluruh karena saat ini volume kendaraan belum maksimal karena adanya ujian nasional tingkat SMA dan sederajat.

Berdasarkan masukan dari semua pihak, kata Bima, SSA akan berjalan dengan efektif jika dilakukan berbagai perbaikan, seperti penambahan rambu, perbaikan fasilitas penyeberangan, penyesuaian pembatas jalan, pengaturan pemberhentian angkot, dan penertiban parkir liar.

Pihak Organda menyatakan tidak ada penurunan pemasukan angkutan umum. Namun, perlu pengaturan dan kesepakatan mengenai rute angkot dan bus atau miniarta dan pengaturan untuk naik-turun penumpang agar lebih nyaman bagi penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com