BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 25 SMK/SMA di Kabupaten Banyuwangi menggelar ujian nasional berbasis komputer dan secara bertahap ujian menggunakan komputer akan dilakukan di seluruh sekolah di Banyuwangi.
"Ujian menggunakan komputer melatih murid untuk jujur dan yang pasti kalau menggunakan komputer pasti minim kebocoran kan soalnya beda beda tiap siswa. Jadi nggak ada contek contekan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Kompas.com, Senin (4/4/2016), saat meninjau ujian nasional di SMA 1 Giri Banyuwangi.
Apalagi, lanjutnya, sistem berbasis komputer lebih praktis dibandingkan dengan menggunakan kertas. Hanya saja, menurut Anas, fasilitas seperti bandwidth, perangkat komputer dan juga aliran listrik perlu diperhatikan.
"Hari ini saya dapat laporan bahwa PLN memastikan jika tidak ada pemadaman listrik selama ujian berlangsung. Yang terpenting adalah anak anak bisa mengerjakan ujian dengan nyaman dan jujur pastinya," ucap Anas.
Sementara itu, Suhud, Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Banyuwangi menjelaskan, ada 11.759 siswa yang mengikuti ujian nasional dan 70 persen dari mereka mengikuti ujian berbasis komputer.
"Jadi hanya 30 persen yang menggunakan kertas manual yaitu sekolah yang masih dipinggir. Nanti secara bertahap sekolah tersebut juga ujian menggunakan komputer," kata Suhud.
Dia juga menjelaskan, tiga bulan sebelum ujian, para siswa juga sudah dilatih menjawab soal menggunakan komputer sehingga mereka terbiasa dan tidak canggung saat mengoperasikan dan menjawab soal ujian nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.