Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Rumah di Pinggiran Sungai Cimandiri Sukabumi Amblas

Kompas.com - 03/04/2016, 20:51 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Empat unit rumah di pinggiran Sungai Cimandiri, Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Bahkan dua di antaranya amblas dan terancam ambruk.

Peristiwa itu dialami warga di Kampung Sungapan, RT 26 RW 06, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah.

Keempat pemilik rumah itu masih satu keluarga yakni Emur (82), Euisah (60), Meli (25) dan Reni (33).

Bencana itu terjadi saat hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam, Senin (20/3/2016) lalu.

Namun hingga Minggu (3/4/2016), sejumlah penghuni rumah masih diliputi rasa khawatir dan ketakutan bencana susulan.

Di antara penghuni pun ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman, karena rumahnya terancam ambruk. Namun ada dua keluarga yang masih bertahan mengisi rumahnya, walaupun diliputi rasa khawatir bila turun hujan deras.

"Rumah saya yang rusak pada bagian dinding retak-retak, begitu juga bagian lantainya retak-retak," ungkap salah seorang pemilik rumah, Meli (25), saat ditemui Kompas.com, Minggu (3/4/2016).

Lanjut Meli, di bagian salah satu kamarnya terdapat tanah amblas, sehingga bagian lantainya ikut terbawa, dan pondasi bangunan rusak. Selain itu, bagian yang amblas juga terdapat pada bagian depan, tepatnya di pintu masuk hingga sepanjang dinding bagian depan.

"Amblasnya sampai sekitar satu meter, linggis yang besar pun masuk ke dalam semuanya. Karena takut ada apa-apa tanah yang amblas ini diuruk lalu ditembok lagi," ujar Meli sambil menunjukkan lokasi bekas tanah amblas.

Sementara itu, rumah sebelah milik neneknya Meli, Euisah (60), mengalami kerusakan paling parah. Dinding rumahnya ada yang ambruk dan lainnya retak-retak.

Selain itu, di salah satu bagian ruangan terdapat tanah amblas yang memanjang sekitar 8 meter sehingga merusak pondasi bangunan.

"Karena khawatir ambruk, nenek dan uyut saya langsung diungsikan ke rumah saudara yang lebih aman. Dan, seluruh gentingnya diturunkan, karena kalau melihat kondisinya takut ambruk," ujar Meli didampingi beberapa kerabatnya.

Rawan bencana

Kepala Urusan Pemerintahan Desa Padabeunghar, Mamat Surahmat menyatakan, di wilayah desanya terdapat sejumlah kampung yang rawan bencana. Selain tanah longsor dan pergerakan tanah, terdapat daerah yang rawan luapan Sungai Cimandiri.

"Ada empat rumah yang bagian tanahnya amblas, sehingga rumahnya itu mengalami kerusakan. Bahkan ada yang dindingnya ambruk dan yang lainnya retak-retak," kata Mamat saat berbincang dengan Kompas.com.

Kalau Sungai Cimandiri meluap, lanjut Mamat, areal persawahan yang berada di pinggiran sepanjang sungai sering terendam. Panjang daerah yang dilintasi Sungai Cimandiri sekitar tujuh kilometer. Dampaknya sering terjadi gagal panen.

"Karena termasuk daerah rawan bencana, kami sudah sering dan secara rutin menyosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati. Bila hujan deras sudah kami imbau untuk mengungsi ke rumah lebih aman," ujar Mamat didampingi Babinsa Desa Padabeunghar Sertu ibrahim Azie.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi bencana sekitar 1 kilometer dari persimpangan di ruas Jalan Cikembar-JampangTengah-Surade di Kampung/Desa Padabeunghar. Lokasi permukiman berada di bawah perbukitan batu karang dan hanya sekitar 30 meter dari Sungai Cimandiri. [Baca juga: Hujan Deras di Sukabumi, Rumah Usman Tertimbun Longsor]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com