Ingin Jadi Pelayan Publik, Garin Nugroho Siap Tinggalkan Dunia Perfilman

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Garin Nugroho menyatakan siap meninggalkan dunia perfilman dan maju dalam Pilkada Kota Yogyakarta 2017.

Setelah 35 tahun di dunia perfilman, ia bertekad untuk kembali ke kota kelahirannya dan mengabdikan diri untuk masyarakat.

"Saya dalam kebudayaan sudah sekitar 35 tahun," kata Garin Nugroho saat ditemui Kompas.com di sela acara sarasehan "Sinau Bareng Demokrasi ala Jogja" yang diselenggarakan oleh Jogja Independent (Joint) di PKKH UGM, Minggu (3/4/2016).

"Saatnya mengabdikan diri dan menjadi pelayan publik. Saya siap meninggalkan (dunia perfilman), dan justru melayani teman-teman budayawan yang ada di Yogya," ucapnya.

Ia mengaku memang mendapat tawaran dari beberapa partai besar di Indonesia. Bahkan, sineas Indonesia ini juga sempat ditawari posisi sebagai wakil ketua partai.

"Tawaran posisi bagus pasti. Jelas dengan posisi itu akan mudah masuk ke Yogya. Namun, persoalan pilihan bukan itu," kata Garin.

Menurut dia, maju bersama parpol atau independen sama-sama merupakan amanah konstitusi, dan satu sama lain harus saling menghormati. Persoalannya, apakah dengan independen, proses demokrasi bisa berjalan berkualitas, efektif, dan efisien, atau tidak.

"Selama independen, kualitas dan demokratisasi berjalan bersama, kepentingannya ke depan bukan hanya untuk saya pribadi, melainkan juga untuk kepentingan calon-calon lain, dan saya mendukung independen," ujarnya.

Menurut dia, beberapa kalangan kaget atas pilihan Garin untuk maju lewat jalur independen. Padahal, sejumlah parpol menawarinya untuk maju dalam bursa Pilkada Kota Yogyakarta.

"Ya, kaget semua saya mengambil ini karena tawaran dari parpol banyak, kebanyakan dari pusat. Saya katakan, (maju dengan dukungan) partai dan independen itu jalan demokrasi yang dua-duanya harus dihormati," pungkasnya.