Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Ilegal Dilarang, Warga Pemburu Emas Menjerit

Kompas.com - 01/04/2016, 16:04 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Aliran Sungai Krueng Beutong menjadi salah satu lokasi andalan satu-satunya sumber mata pencaharian warga Gampong Blang Leumak, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.

Di sungai ini, pencarian emas dengan alat tradisional telah berlangsung secara turun temurun. Namun, seiring perkembangan zaman belakangan ini, warga mulai menggunakan alat berat untuk mengekploitasi emas dialiran sungai yang dulu terkenal airnya sangat jernih.

“Dari nenek moyang kami dulu mata pencariannya memang mencari emas. Dulu kami cari emas dengan cara mendulang (menggunakan wadah kayu) dan ramah lingkungan, menggunakan alat berat baru-baru ini saja” kata Jamaludin, Geusyik Gampong Blang Leumak, kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2016).

Menurut Jamaludin, warga mulai mengeksploitasi emas dengan alat berat sejak akhir tahun 2015. Pemerintah setempat lalu mengeluarkan selebaran penghentian penambangan emas tanpa izin di wilayah Nagan Raya sejak 18 Maret 2016 lalu.

“Pemerintah mengeluarkan surat untuk penghentian aktivitas tambang emas karena alasan ilegal dan merusak lingkungan. Padahal kami gali emas di aliran sungai dan pasirnya tetap kami tutup kemali. Kami tidak setuju aktivitas kami dibilang merusak lingkungan,” katanya.

Selain itu, menurut Jamaludin, selama melakukan aktivitas penambangan emas, warga selalu mengikuti adat dan aturan gampong yang disepakati.

Dari usaha penambangan emas ini pula, warga diwajibkan menyumbang untuk biaya pembangunan desa, seperti pembangunan rumah ibadah, jalan, jembatan dan fasilitas lainnya yang selama ini luput dari pemerintah Nagan Raya.

“Selama ada penambangan emas dengan menggunakan alat berat ini, pembangunan desa kami sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, seperti masjid, jalan, jembatan dan fasilitas kampung lain hasil dari sumbangan usaha tambang emas warga karena dari pemerintah selama ini memang tidak ada perhatian” katanya.

Warga berharap pemerintah segera melahirkan regulasi atau aturan yang mengatur tentang pertambangan emas sehingga aktivitas mereka legal dan tidak merusak lingkungan.

Pemerintah harus memberikan solusi jangan menghentikan aktivitas usaha kami saja. Jika tidak, maka akan banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan dikhawatirkan akan jadi maling, karena selama ini seluruh warga mulai dari kaum ibu hingga anak-anak mendapatkan keuntungan dari mencari emas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com