Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebelum Harga BBM Turun, Kita Sudah Banyak Tertekan Kebijakan Pemerintah"

Kompas.com - 01/04/2016, 15:09 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar yang Jumat (1/4/2016) hari ini diberlakukan ternyata tidak membuat semua masyarakat senang.

Kalangan buruh di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, menyambut dingin penurunan harga BBM ini. Buruh menilai, penurunan harga terlalu sedikit sehingga tidak berpengaruh pada hidup kaum buruh dan keluarganya.

"Turun hanya Rp 500, tidak ada artinya sama kehidupan buruh, biaya kebutuhan hidup kaum buruh dan masyarakat tetap mahal," kata Willy Agus Utomo, sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara, Jumat (1/4/2016).

Willy malah mengkritik sikap pemerintah. Menurut dia, kebijakan pemerintah sekarang sama dengan sebelumnya, kerap mengeluarkan kebijakan yang memperburuk kondisi buruh dan keluarganya.

Pemerintah sekarang mengeluarkan kebijakan membatasi kenaikan upah dengan diterbitkannya PP 78 tahun 2015 dan pengalihan listrik 900 watt menjadi 1300 watt sehingga menambah beban pada buruh.

"Sebelum turun harga BBM yang tak seberapa ini, kita sudah banyak tertekan sama kebijakan pemerintah. Dampaknya sudah upah murah, bayar listrik naik, harga sembako terus naik. Jadi tak sebanding penurunan ini," ketusnya.

Kalangan buruh menuntut pemerintah dapat menurunkan harga BBM secara signifikan, yakni menjadi Rp 5.000 per liter untuk premium dan Rp 4.500 untuk solar, sehingga dapat meninggkatkan daya beli buruh yang selama ini terus tertekan.

Kalau penurunannya signifikan, maka biaya transportasi, sewa rumah dan harga kebutuhan bahan pokok juga akan turun secara signifikan sebesar 15 sampai 20 persen.

"Ini akan meningkatkan daya beli dan konsumsi domestik, secara bersamaan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan akhirnya mencegah gelombang PHK lanjutan yang sedang mengancam," pungkas Willy.

Seperti diberitakan, SK Nomor 4738 K/12/MEM/2016 tanggal 30 Maret 2016, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut telah berupaya agar BBM di masyarakat tetap lancar dan aman, caranya dengan menyediakan stok minyak di seluruh Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang ada di Sumatera Bagian Utara.

Pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dan solar masing-masing Rp 500 mulai Jumat (1/4/2016) pukul 00.00 WIB. Premium dari harga Rp 6.950 turun menjadi Rp 6.450, dan solar dari Rp 5.650 turun menjadi Rp 5.150.

Fitri Erika, Area Manager Communication dan Relations Sumbagut PT Pertamina (Persero) MOR I mengatakan, terminal pengisian bahan bakar akan beroperasi selama 24 jam. Pihaknya juga melakukan penambahan armada mobil tangki untuk melayani penyaluran BBM di seluruh Sumbagut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com