Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liput Demo Mahasiswa, Wartawan Dicekik Pejabat Universitas PGRI NTT

Kompas.com - 30/03/2016, 19:10 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Anse Lake, wartawan salah satu televisi lokal di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dicekik pembantu Rektor III Universitas PGRI NTT, Darmanto Kisek, gara-gara meliput aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa di kampus tersebut.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, Ansel kemudian melaporkan Darmanto ke Kepolisian Resor Kupang Kota, Rabu (30/3/2016).

Ansel Lake kepada Kompas.com mengaku peristiwa itu bermula ketika ia bersama sejumlah wartawan meliput aksi demo di depan kampus PGRI. Demo itu terkait status kampus yang masih simpang siur, menyusul adanya kasus hukum yang menimpa mantan Rektor PGRI Semuel Haning.

Saat itu, lanjut Ansel, sebagai wartawan televisi ia langsung mengabadikan momen demo dengan mengeluarkan kamera untuk meliput dari luar pagar kampus.

“Saat saya sedang ambil gambar, tiba-tiba dia (Darmanto) muncul dari dalam kampus melompat pagar dan menuju ke arah saya serta menyuruh saya untuk berhenti mengambil gambar sambil tangannya menarik kamera ke bawah. Setelah itu dia kemudian memegang kerah baju dan mencekik saya sambil mengatakan kamu liput di sini dapat izin dari siapa,” beber Ansel.

Mendapat perlakuan seperti itu, Ansel mengaku hanya diam dan tersenyum saja. Beberapa saat kemudian Darmanto masuk kembali ke kampus.

“Teman-teman yang lain rupanya tak terima dengan sikap Darmanto, sehingga kami ramai-ramai masuk ke kampus untuk meminta klarifikasi. Tetapi saat berada di dalam ruangan kerjanya, Darmanto malah mengajak kami untuk berkelahi, karena itu saya dan teman-teman lantas pulang dan melapor ke polisi,” jelasnya.

Terkait laporan itu, Kasat Reskrim Kepolisian Resor Kupang Kota AKP Didik Kurnianto mengatakan, pihaknya baru menerima laporan itu dan akan ditindaklanjuti secepatnya.

“Yang pastinya kita percepat dan kasus ini menjadi prioritas. Saat ini kita masih periksa saksi-saksi guna mempercepat proses penyidikan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com