Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehati, Ganjar dan SBY Minta Akademisi "Turun Gunung"

Kompas.com - 30/03/2016, 18:35 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap kalangan akademisi bersedia turun gunung untuk ikut serta menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.

“Sesuai forum rektor yang di Yogya, perguruan tinggi tidak boleh berada dalam lamunan, harus bisa ikut respon di masyarakat,” kata Ganjar, Rabu (30/3/2016).

Ganjar menganggap keterlibatan perguruan tinggi sangat penting. Fungsi Tri Dharma perguruan tinggi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat harus bisa dimaksimalkan.

“Saya senang, peran Tri Dharma perguruan tinggi mulai terlihat. Pendidikan selesai, penelitian juga hasilnya bisa digunakan masyarakat. Ini hilirisasi penelitian, kaitannya dengan pengabdian masyarakat,” kata dia.

Perguruan tinggi juga diminta untuk menciptakan kader perempuan untuk tampil di ranah publik. Sejauh ini, lanjutnya, kiprah perempuan masih kurang sehingga penciptaan bekal dari perguruan tinggi menjadi penting.

“Saya berharap PT bisa membantu training, agar perempuan bisa berpeluang. Selama ini masih sangat kurang,” tambah politisi PDI Perjuangan ini.

Gubernur Jateng juga berharap pimpinan perguruan tinggi bisa menugaskan mahasiswa untuk membuat desa binaan. Hal itu bisa terlaksana ketika mengirim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa dilibatkan dalam pendampingan dan pengawasan dana desa.

Dengan demikian, seluruh perencanaan, monitoring, evaluasi hingga pertanggungjawaban dana desa bisa lebih transparan.

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono juga menegaskan hal yang sama. Wujud konkret dari Tri Darma Perguruan tinggi ialah berpartisipasi di tingkat yang terdekat.

“Pak Gubernur harus bayar sama saya. Tri Dharma itu Jateng dulu, baru melebar. Jangan jadi menara gading, tertutup,” timpal SBY di sela orasi ilmiah.

(Baca juga: Di Depan SBY, Ganjar Ingatkan soal Ideologi Warga)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com