Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ledakan Granat di Kampus UHO yang Menewaskan 4 Orang

Kompas.com - 29/03/2016, 20:53 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Ledakan dari bom berjenis granat nanas yang menewaskan empat orang di ruangan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berawal dari latihan pengenalan bahan peledak oleh instruktur dari Gegana Brimob setempat.

Syamsudin (24), salah satu peserta Pelatihan Dasar Pengamanan Satpam kerja sama UHO dengan Polda Sultra menuturkan, kejadian naas itu berawal saat Aiptu Syafruddin dan Brigdir Muhammad Haidir sebagai instruktur memperkenalkan jenis-jenis bahan peledak tersebut.

"Empat barang itu diletakkan di atas meja saat materi pengenalan bahan peledak, lalu Brigadir Haidir mengambil salah satu bahan peledak dan memberikannya kepada salah satu peserta. Saat memberikan barang ke peserta, terlepas dari tangannya, dan granat pun jatuh ke lantai sembari melepaskan pemantik granat itu," kata Syamsudin di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kendari, Selasa (29/3/2016) malam.

Saat granat itu jatuh, lanjut Syamsudin, dirinya langsung menunduk dan berlindung di bawah meja.

"Kejadiannya cepat sekali, semua peserta berhamburan keluar ruangan. Sampai sekarang telingaku masih mendengung akibat suara ledakan. Saat barang itu disimpan di atas meja, kami belum pakai baju penjinak bahan peledak," ungkapnya.

Kapolda Sultra Brigjen Agung Sabar Santoso mengatakan, pihaknya masih menyelidiki secara mendalam peristiwa tersebut. Pihaknya sedang meminta keterangan dari delapan saksi.

"Ini program pelatihan satpam. Pada saat instruktur, Brigadir Haidir, membuka kunci granat, lalu mengarahkan granat tersebut ke arah peserta pelatihan untuk diperlihatkan, tiba-tiba granat meledak," ujar Kapolda.

Pihaknya juga belum bisa memastikan jenis bom itu.

"Jenis bomnya juga kami belum ketahui, apakah jenis bom tangan, bom ikan, atau apa. Masih kami dalami," ujarnya.

Sementara itu, Rektor UHO Usman Rianse yang dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi detail soal insiden itu.

"Saat kejadian, saya sedang divisitasi tentang prodi Agribisnis. Saya sampaikan turut berdukacita terhadap para korban," ujar Usman melalui telepon selulernya.

Sementara itu, empat jenazah korban ledakan dikumpulkan di RS Bhayangkara, Kendari, untuk proses pembuatan visum. Ratusan keluarga korban memadati rumah sakit Polri tersebut hingga malam ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com