Kepung Kelompok Santoso, Polisi Perketat Pintu Masuk Poso

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri melakukan pengamanan ekstra di sejumlah pintu masuk di Poso untuk mengepung kelompok Santoso. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, upaya ini perlu dilakukan karena kelompok Santoso kini kian terdesak.

"Yang kita harapkan antisipasi di pintu-pintu masuk ke Poso, itu yang internal. Pengetatan razia di pintu masuk," ujar Badrodin di Jakarta, Senin (23/4/2016).

Selain itu, Polri juga mengantisipasi bergabungnya pendatang ke kelompok Santoso dari luar Poso. Pengamanan eksternal, lanjut Badrodin, dilakukan di perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Menurut informasi yang diperoleh, banyak orang etnis Uighur di Malaysia yang diduga tergabung dalam kelompok radikal.

"Itu kita tidak tahu apakah mereka termasuk kelompok garis keras atau bukan. Tentu itu perlu kerjasama dengan kepolisian Malaysia," kata Badrodin.

Dia mengatakan, tim operasi Tinombala tengah berupaya untuk mempersempit ruang gerak kelompok Santoso. Dia meyakini tim akan bekerja cepat untuk menangkap kepala kelompoknya, Santoso alias Abu Wardah.

Tim gabungan TNI dan Polri itu terus memantau sejumlah titik di kaki gunung yang disinyalir sebagai akses keluar masuk teroris. Satgas Tinombala sudah banyak menangkap para pemasok logistik dan amunisi bagi kelompok itu untuk bertahan hidup.

(Baca juga: Terduga Anggota Kelompok Santoso Ditangkap di Poso dalam Kondisi Kelaparan )