Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hikmah di Balik Salib dari Bambu

Kompas.com - 26/03/2016, 07:44 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Ada yang unik dari ibadat jalan salib di Gereja Kristus Raja di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (25/3/2016) siang. Tanaman bambu yang banyak tumbuh di Indonesia sengaja disengaja dipilih untuk menjadi media dalam drama penyaliban Yesus.

"Salib yang dipikul Yesus dari Rumah Pilatus menuju Bukit Golgota terbuat dari bambu, dengan spirit filosofi bahwa bambu itu tidak pernah hidup sendiri. Bambu selalu hidup dalam rumpun-rumpun," ujar Romo Aloys Budi Purnomo Pr, sang sutradara. 

Rumpun bambu, menurut Romo Budi, bambu melambangkan suatu kebersamaan kendati dalam rumpun terdiri dari bermacam-macam, ada bambu yang bengkok, lurus, pendek, tinggi, besar, dan ada bambu yang kecil.  

"Tetapi semua dibiarkan hidup tanpa diskriminasi. Menggambarkan bahwa kehidupan bersama yang multikultural pun ditandai dengan seperti itu. Maka kita sudah selayaknya untuk saling menjaga, saling menghormati dalam keberagaman yang indah sesuai dengan fungsi masing-masing," jelasnya.  

Salib bambu, imbuhnya, sengaja dipilih dengan maksud melanjutkan spirit kirab salib Asian Youth Day (AYD) yang sedang dilakukan di paroki-paroki se-Keuskupan Agung Semarang

Naskah drama jalan salib kali ini yang berjudul "Kisah Kasih dalam Sengsara" dipersiapkan oleh Romo Aloys Budi Purnomo Pr dengan para pemeran yang terdiri dari para pemuda Katolik Paroki Ungaran.  

"Semua pemain adalah para pemuda Paroki Ungaran, kecuali satu yang berperan sebagai Yesus dia dari Gereja Kristen, mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga," kata Romo Budi.  

Keunikan lainnya dalam visualisasi jalan salib ini adalah denghan diperlihatkannya adegan-adegan yang tidak biasa, seperti penyesalan Yudas karena telah menyerahkan Yesus kepada para imam kepala dan orang Farisi di Getsemani. Namun penyesalan itu tidak disertai dengan pertobatan dan perubahan hidup.  

Dalam cerita itu digambarkan, di hadapan Imam Agung, Yesus dituduh menggunakan ilmu sihir. Selanjutnya, seorang saksi yang dihadirkan dalam sidang tersebut secara mengejutkan dengan gagah berani justru membela Yesus dengan mengatakan bahwa Yesus tidak menggunakan ilmu sihir melainkan justru kuasa Allah yang hebat.  

"Sebab saksi itu ternyata adalah seorang yang buta sejak lahir dan disembuhkan oleh Yesus hingga bisa melihat," ucap Romo.  

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com