Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jumlah TKI Hanya Tuhan yang Tahu"

Kompas.com - 24/03/2016, 13:18 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

ENTIKONG, KOMPAS.com - Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negara bagian Sarawak, Malaysia, belum terdata secara maksimal, lantaran adanya perbedaan data antar-lembaga.

Tidak sinkronnya data tersebut, antara lain disebabkan banyaknya jalur ilegal yang digunakan para TKI menuju Malaysia.

Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching, Jahar Gultom, mengatakan, pertanyaan terkait data jumlah TKI yang saat ini berada di Malaysia ibarat sebuah pertanyaan emas.

"Ini pertanyaan emas, hanya Tuhan yang tahu berapa jumlahnya (TKI)," ujar Jahar di sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo untuk meninjau pembangunan PLBN Entikong, Rabu (23/3/2016).

Lalu lintas orang menuju Malaysia melalui jalur darat di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, lanjutnya, tinggi. Selain itu, pengawasan ketat dilakukan terhadap pelintas batas yang berkunjung ke Malaysia.

Sejauh ini, berdasarkan data yang dimiliki Konjen RI di Kuching, ada 130.000 TKI yang masuk melalui jalur prosedural. Namun, diperkirakan, jumlah yang ilegal atau non-prosedural mencapai dua hingga tiga kali lipat.

Data tersebut pun, lanjut Jahar, berbeda dengan data yang dimiliki Imigrasi maupun Dinas Tenaga Kerja.

"Ada 136.000 yang terdata, tapi perhitungan kita ada dua kali lipat dari itu sebenarnya yang masuk non-prosedural atau ilegal," ungkap Jahar.

Jahar menambahkan, banyak warga Indonesia yang datang ke Kuching untuk berkunjung wisata, tapi tiba-tiba bekerja di sana.

"Kami dari konsulat pun ndak tau. Begitu bermasalah baru datang ke kita," pungkasnya.

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau para TKI untuk menempuh jalur prosedural dengan melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan. Pasalnya, ketika mereka masuk dengan jalan yang tidak prosedural, hak dan nasib mereka menjadi tidak jelas, terutama jika berhadapan dengan masalah pekerjaan.

"Buat kami yang dari Konsulat, silahkan bekerja, tapi tempuhlah jalur prosedur," ucapnya.

Namun, pihaknya tetap akan memberikan perlindungan kepada setiap warga negara Indonesia yang datang ke Konjen ketika menghadapi permasalahan apapun selama di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com