Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pelajar Tewas di Lubang Tambang Kutai Kartanegara

Kompas.com - 24/03/2016, 11:17 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dua pelajar SMK Negri 2 Samarinda, tewas tenggelam di danau bekas galian tambang, di Desa Bukit Raya L1, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Rabu (23/3/2016).

Pencarian kedua korban melibatkan Tim SAR Kukar, BPBD KUkar dan warga sekitar didampingi aparat dari Kepolisian Resort Kukar.

Masing-masing korban bernama Noval Fajar (16) dan Diki Aditya Pratama (15). Kedua korban ditemukan pada jam yang berbeda, Noval Fajar berhasil ditemukan Tim SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara sekitar pukul 23.00 Wita, sedangkan Diki berhasil ditemukan pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.15 wita (24/3/2016).

Kepala Desa Bukit Raya, Sutardi, mengatakan, tidak ada yang tahu alasan kedua korban berada di danau yang diduga milik PT BBE tersebut. Keduanya terlihat berada di lokasi kejadian pada siang hari.

Tepat pukul 16.00 Wita, keduanya sudah tidak ada di lokasi dan diperkirakan tenggelam.

“Siang masih terlihat keduanya berada di sekitar tempat kejadian, waktu jam 4 sore, warga melaporkan keduanya sudah tenggelam,” ujarnya.

Pada proses pencarian, Sutardi mengawal hingga dini hari. Pencarian keduanya terbilang sulit, dan membutuhkan waktu yang lama. Tim pencarian menyusuri kolam lubang tambang untuk menemukan jasad Diki pertama kali.

Tim pencarian menggunakan metode pancing dengan mamakai alat jangkar. Tiga orang turun untuk melakukan pencarian tersebut, hingga akhirnya menemukan Noval.

“Waktu ditemukan, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit Parikesit Tenggarong, Kukar. Pencarian agak sulit, dan memakan waktu yang lama,” ucapnya.

Sementaraitu, Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Merah Johansyah mengatakan, Diki dan Nauval bukanlah korban danau tambang yang terakhir. Masih akan ada lagi, korban-korban selanjutnya. Sebab, lubang bekas galian tambang di Kaltim, tidak pernah direklamasi sesuai peraturan undang-undang.

“Ini bukan korban terakhir, selagi lubang-lubang tambang itu tidak ditutup, masih banyak nyawa anak-anak yang akan berjatuhan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com