Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Taksi di Bandung Ogah Ikut Protes ke Jalan

Kompas.com - 22/03/2016, 20:15 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pengusaha taksi di Bandung tidak mau terpancing dengan kisruh penolakan transportasi massal berbasis aplikasi online seperti yang terjadi di Jakarta.

"Kami berharap tidak akan terjadi seperti di Jakarta," kata Managing Director AA Taksi R Don Saksono, Selasa (22/3/2016).

Menurut dia, polemik transportasi massal berbasis online harus diselesaikan dengan duduk bersama tanpa harus mengganggu atau merusak fasilitas umum.

"Kami lebih mengarahkan untuk kita bicara secara intelek, elegan. Bagi kami yang paling penting adalah hasil dari hal itu. Percuma ngobrol panjang lebar di jalanan, tetapi tidak sesuatu yang menjadi win-win solution bagi semuanya," tuturnya.

Meski transportasi berbasis aplikasi dinilai merugikan para pengusaha taksi, Don menilai bahwa hal itu justru membawa dampak positif.

Menurut dia, inovasi di era digital justru membuat semangat para pengusaha taksi bangkit untuk memenangi persaingan usaha.

"Kami tidak takut berhadap-hadapan dengan yang taksi online dan sebagainya. Kami sangat senang dengan adanya fenomena ini karena membuat kami juga bangkit. Kami juga melihat, kami harus berbenah dan meng-upgrade sistem IT kami," kata dia.

Ia mengakui bahwa saat ini konsumen lebih nyaman dengan layanan transportasi berbasis online. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha taksi konvensional.

Meski demikian, Don berharap pemerintah segera mengambil sikap agar gejolak seperti di Jakarta tak melebar ke kota-kota lain.

"Jangan berlama-lama dan jangan ada ketidakpastian seperti ini. Saya usul, tidak perlu dicabut izin online-nya atau aplikasinya, tapi moratorium dulu oleh pemerintah sampai segala sesuatunya legal formal baru beroperasi lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com