Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Petani Rumput Laut Ditangkap Malaysia, Bupati Nunukan Sebut Biar Kapok

Kompas.com - 22/03/2016, 13:28 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Bupati Nunukan Basri mengatakan, penangkapan petani rumput laut warga Nunukan oleh aparat Malaysia, harus menjadi pelajaran bagi petani rumput laut lainnya, agar tidak melakukan budidaya rumput laut di wilayah Malaysia.

Hal itu disampaikan Basri, terkait  ditangkapnya  empat nelayan rumput laut warga Jl Tanjung Nunukan Kalimantan Timur oleh aparat keamanan Negara Malaysia saat melakukan budidaya rumput laut di perairan Tanjung Kayu Mati Malaysia.

“Biar kapok. Tulis saja. Tulis lagi, tulis Bupati bilang biar kapok,” ujar dia Selasa (22/3/2016).

Menurut Basri, pihaknya sudah memperingatkan warga Nunukan risiko melakukan kegiatan budidaya rumput laut di perairan Malaysia. Sambil bercanda bupati Nunukan yang akan berakhir masa jabatannya 30 Mei mendatang itu bahkan meminta aparat Malaysia menangkap semua petani rumput laut warga Nunukan yang melakukan aktivitas di perairan Malaysia.

“Suruh tangkap saja semua biar kapok. Sudah diingatkan itu punya orang, katanya sudah ada pengurusnya. Berarti salah pengurusnya,”  kata dia.

Sebelumnya, Malaysia menangkap 4 petani rumput laut warga Jl Tanjung pada Sabtu (12/3/2016) lalu karena kedapatan melakukan budidaya rumput laut di perairan Malaysia tanpa dilengkapi dengan dokumen keimigrasian.

Warga beralasan selain hasil rumput laut yang diperoleh lebih bagus di perairan Malaysia, mereka juga mengaku telah mengantongi izin dan kerja sama dari warga Malaysia selaku pengelola di perairan Tanjung Kayu Mati Malaysia.

Penangkapan tersebut sudah berulangkali terjadi.  Pemerintah daerah Nunukan berkali-kali melakukan mediasi untuk membebaskan para patani rumput laut yang ditangkap aparata Malaysia.

“Sengaja, sudah beberapa kali kita lakukan mediasi tidak kapok kapok,” ujar Basri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com