Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagihan 3 Bulan Tak Dibayar, Listrik di Pabrik Gula Kendal Diputus

Kompas.com - 21/03/2016, 20:10 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Sebanyak 14 meteran listrik ada di PT Industri Gula Nusantara (IGN) Cepiring Kendal, Jawa Tengah, dibongkar oleh petugas PLN. Hal itu dilakukan karena pengelola pabrik gula sudah tiga bulan tidak melaksanakan kewajibannya sebagai pelanggan.

Meteran listrik tersebut dicabut dari mess karyawan, ruang kantor, hingga rumah dinas sejumlah direksi.

Perwakilan karyawan, Agus Suryanto, mengatakan bahwa pengelola pabrik belum membayar listrik selama tiga bulan. PLN sebenarnya telah melayangkan surat tunggakan, tetapi jajaran direksi pabrik yang berdiri sejak tahun 1835 tersebut, tidak merespons.

Agus mengatakan, karyawan tidak bisa berbuat banyak atas hal ini. Selam tiga bulan pula, gaji mereka belum dibayarkan.

"Tunggakan yang harus dibayarkan untuk 14 meteran listrik yang sudah dibongkar itu sebesar Rp 8,31 juta. Saya khawatir kalau pabrik gelap bisa dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab," kata Agus, Senin (21/3/2016).

Menurut Agus, karyawan PT IGN masih menunggu proses rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk menentukan nasib mereka. RUPS sedianya digelar pada Minggu (20/3/2016) kemarin, tetapi diundur menjadi Rabu (23/3/20160 lusa.

Agus berharap, hasil RUPS bisa menyelesaikan persoalan karyawan. Saat ini banyak karyawan terpaksa berutang karena tak mendapat penghasilan.

(Baca Bangkrut, Pabrik Gula Cepiring PHK Semua Karyawan)

"Jajaran direksi telah mengeluarkan surat PHK pada kami, akhir Desember 2015 lalu. Namun, PHK yang dilakukan sepihak sehingga karyawan tidak mendapat pesangon. Oleh karena itu, karyawan menolak PHK sepihak tersebut dan tetap berangkat ke pabrik seperti biasa," kata dia.

(Baca 2 Bulan Tak Terima Gaji, Karyawan Pabrik Gula Mengadu ke DPRD)

Karyawan lain, Arthur, menyatakan bahwa PT IGN saat ini sudah pailit. Proses giling terakhir kali di perusahaan itu berlangsung pada September 2015.

Arthur berharap, pabrik gula bisa kembali beroperasi dan tidak memberhentikan para karyawan.

"Sekitar 400 lebih karyawan diberi surat PHK sepihak. Kami belum terima karena uang pesangonnya belum jelas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com