Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Pekan, Dua Ton Olahan Rumput Laut Dikirim ke Malaysia

Kompas.com - 21/03/2016, 10:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Setiap pekan, Didik, salah satu petani rumput laut binaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mengirim olahan rumput laut ke Malaysia dan Taiwan sebanyak 2 ton dengan harga Rp 12.000 per kilogram.

Pria berusia 38 tahu itu menjelaskan, setiap bulan dirinya menghasilkan hampir Rp 100 juta.

Pasalnya, menurut dia, harga hasil olahan rumput laut lebih mahal dibandingkan rumput laut segar. Hanya saja, proses yang dibutuhkan lebih lama untuk menghasilkan olahan rumput laut yang berkualitas.

"Sebenarnya yang dikirim barang setengah jadi karena di Malaysia dan Taiwan masih diolah lagi menjadi bahan makanan lagi," ucapnya, Senin (21/3/2016).

Didik menjelaskan, prosesnya meliputi rumput laut yang segar direndam dengan air kapur dan garam dengan komposisi tertentu. Setelah diproses, maka rumput laut akan berubah warna menjadi hijau lalu dipanggang dengan oven agar menjadi kering.

Untuk satu kilogram olahan rumput laut diperlukan 6 kilogram rumput laut segar.

"Hasilnya yang kering itu yang dikirim dan peluangnya masih sangat besar," tutur Didik.

Bahkan, dia mengaku masih belum bisa memenuhi rumput laut berwarna pink yang prosesnya menggunakan tawas.

Untuk proses ekspor, Didik mengaku masih lewat pengusaha yang ada di Surabaya dan berharap bisa langsung mengirim ke luar negeri tanpa melewati perantara.

"Kalau ada kesempatan langsung mengirim ke negara tujuan kan peluangnya bekerja sama dengan pihak lain semakin besar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com