Putri Widji Thukul: Bapakku Bukan Tukang Buat Bom!

Wani menolak menjelaskan penghargaan tersebut saat ditemui di kediamannya di Kampung Jagalan, Solo.

Sejumlah wartawan hendak mengkonfirmasi informasi yang beredar tentang penghargaan dari Pemerintah Timor Leste kepada Widji Thukul beberapa waktu lalu. Penghargaan yang diberikan langsung oleh mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao tersebut dihadiri oleh Fitri Nganthi wani, putri kandung Widji Thukul.

(Baca juga: Xanana Berikan Penghargaan kepada Widji Thukul )

Melihat situasi putrinya yang emosi, Dyah Sujirah, isteri Widji Thukul, akhirnya menemui wartawan dan menjelaskan bahwa memang benar Wani pergi ke Timor Leste. Namun dirinya hanya mengetahui undangan ke Timor Leste adalah untuk menghadiri seminar bertema "Konferensi Internasional Kedaulatan Laut Timor Leste adalah Hak Yang tak Terbantahkan".

"Saya tidak tahu menahu terkait penghargaan untuk suami saya, yang saya tahu hanya dapat undangan konferensi. Coba nanti tanyakan ke Wani saja. Mungkin lagi capek, belum mau ketemu," kata Dyah yang akrab dipanggil Mbak Pon, Jumat (18/3/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Pon juga membantah isu di media sosial yang mengatakan bahwa suaminya mendapat penghargaan dari Xanana Gusmao karena sudah membantu membuat bom dan memasok senjata untuk rakyat Timor Leste.

"Saya tidak pernah mendengar kabar itu. Saya kaget dan tidak percaya. Itu bohong," kata Mbak Pon.

Tak berselang lama, Wani keluar dari rumah dan menjelaskan tidak akan ada wawancara terkait hal itu dan meminta ibunya masuk ke rumah.

"Tidak ada wawancara, bapakku bukan tukang buat bom," kata Wani sambil masuk ke dalam rumah.

Wani juga sempat berteriak kepada wartawan untuk meminta penjelasan kepada Wilson.

Seperti diketahui, sejumlah tokoh mendapat penghargaan dari Xanana Gusmao seperti Budiman Sudjatmiko, Wilson, Bimo Petrus, Jakobus Eko Kurniawan, Petrus Haryanto dan Ditha Indah Sari.

Seperti diketahui, Widji Thukul merupakan salah satu tokoh Partai Rakyat Demokrat (PRD) yang hingga saat ini keberadaannya tidak diketahui. Saat itu, partai yang dikenal kritis terhadap pemerintah Indonsia tersebut mendukung kemerdekaan Timor Leste. Penghargaan tersebut diberikan oleh Xanana Gusmao di Kota Dili, Timor Leste, Rabu (16/3/2016).