Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Hektar Padi Rusak karena Banjir

Kompas.com - 17/03/2016, 14:54 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – Sekitar 250 hektar sawah yang berada di Kelurahan Waliabuku dan Kelurahan Liabuku, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi yang telah ditanami sejak bulan lalu rusak.

Seorang petani warga Kelurahan Waliabuku, Mahmud (40), mengatakan, 4 hektar sawah miliknya terendam banjir akibat hujan deras. Hal ini menyebabkan padi yang telah ditanamnya sekitar bulan lalu mengalami kerusakan.

“Sudah rusak semua tanaman saya. Biasa disini nanti banjir kalau sudah hujan dua hari berturut-turut, tapi ini hanya setengah jam hujan deras sudah langsung banjir. Kalau sudah banjir begini, sudah rugi kita,” kata Mahmud, Kamis (17/3/2016).

Akibat banjir tersebut, dia mengalami kerugian sekitar Rp 10 juta. Karena ia harus membayar orang lain untuk melakukan penanaman kembali. Selain itu, pupuk yang sudah digunakan selama ini terbuang percuma karena terbawa arus banjir.

“Kita harapkan bantuan dari pemerintah daerah setempat, agar mencari solusi mengenai banjir ini dan juga memberikan bantuan apakah bibit atau yang lainnya. Karena mau tidak mau kami akan mengolah kembali sawah ini dari awal,” tuturnya.

Ketua Kelompok Tani Waliabuku, Rusdiadi Dale (52), mengaku, sekitar 20 hektar sawah milik anggotanya mengalami kerusakan akibat terendam banjir. Jumlah kerugiannya pun sekitar Rp 60 juta untuk melakukan pengolahan kembali.

“Apa boleh buat, kami harus mengolah sawah dari awal lagi,karena semua tanaman sudah rusak. Memang setiap tahun selalu banjir, tapi hari ini, sangat parah karena hujan tidak lama, sawah semua sudah teredam banjir,” ujar Rusdiadi.

Dia menduga, adanya banjir tersebut akibat banyaknya pohon yang ditebang di atas gunung karena dibangun tambang nikel. Namun kini, areal tersebut terbengkalai karena pembangunan area tambang nikel tidak terlaksana.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Baubau, Roslina Rahim, usai mengunjungi para petani menuturkan, sekitar 250 hektar sawah terendam banjir akibat hujan deras. Ia berencana memanggil pihak pemerintah daerah untuk mencari titik awal penyebab banjir tersebut.

“Kita akan bersama-sama mencari solusi dan titik awalnya supaya hal ini tidak terjadi. Saya juga tadi bersama Dinas Pertanian sudah melihat apa yang dibutuhkan dari petani mengenai kerugiannya, apa yang akan dibantu nantinya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com