Saat ini, abrasi di desa tersebut bahkan telah merusak sebagian rumah-rumah warga yang berada tak jauh dari bibir pantai desa itu.
Untuk mencegah agar abrasi tidak menghanyutkan rumah-rumah penduduk, warga terpaksa membuat penahan gelombang dari karung berisi pasir di tepi pantai.
Saleh Tuhuteru, salah seorang warga setempat, mengatakan kondisi itu membuat warga sangat resah. Menurut dia, jika tidak segera diatasi, maka tidak menutup kemungkinan banyak rumah warga yang akan hanyut terbawa gelombang.
“Ada satu rumah rumah warga yang hanyut beberapa waktu lalu. dan tidak menutup kemungkinan rumah-rumah warga lainnya juga bisa terbawah geombang,” katanya saat dihubungi.
Dia mengaku, kondisi rumah-rumah warga di desanya terancam hanyut ke laut lantaran talud penahan gelombang di desa tersebut tidak menjangkau semua tepian pantai di desa itu. Kondisi itu semakin di perparah lantaran dalam beberapa pekan terakhir pasang surut gelombang di desa itu sering terjadi.
“Memang ada talud penahan gelombang disini, tapi taludnya tidak bisa melindungi semua warga disni dari gelombang. Karena ada sebagian rumah-rumah warga yang tidak terlidungi,” ujarnya.
“Jadi kami berharap pemerintah daerah bisa menanggulangi masalah ini, karena jika tidak masyarakat disini akan mengalami musibah,” tambahnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.