"Saat kasus matinya 34 ekor sapi dan 9 ekor kerbau, saat itu, Ady, adik saya datang membawa daging sapi, kemudian kami membuat Coto, dan memakannya, " kata Hasna kepada petugas Puskesmas Teppo, Kecamatan Malimpung, Selasa ( 14/3/2016).
Tiga hari kemudian, sebutnya, dia demam, mual, dan sesak nafas. Berbeda dengan Adi dan Gunawan, yang melakukan kontak langsung dengan sapi yang terjangkit antraks, sehingga mengalami benjolan gatal pada tangan dan kaki.
"Saat itu bersama Ady, saya dilarikan ke RSU Lasinrang, Kabupaten Pinrang," ujarnya.
Menurut dokter Vikayani Wekoila dari Puskesmas Teppo, Kecamatan Malimpung, pasien telah memakan daging yang diduga mengandung penyakit antraks. Hasna didiagnosa menderita infeksi saluran pernafasan.
"Dari hasil pemeriksaan, Hasna, menderita infeksi saluran pernapasan, karena memakan daging sapi yang diduga terjangkit bakteri Antraks. Saat ini Hasna dirawat jalan, dan diberikan obat." kata Vikayani Wekoila.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, telah mendirikan Posko pada tiga titik, yakni di wilayah Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.