Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Ganjar: Silakan Gabah Dijual ke Tengkulak, asal...

Kompas.com - 15/03/2016, 09:03 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempersilakan kepada para petani untuk menjual gabah kepada tengkulak setelah panen raya. Namun syaratnya, harga dari tengkulak harus melebihi dari harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering.

“Silakan saja dijual, dijual yang lebih tinggi. Kalau harga sudah bagus Bulog tidak bisa terlibat. Bulog hadir untuk menyelamatkan harga dari petani,” kata Ganjar dalam kegiatan “Mas Ganjar Menyapa” di Semarang, Selasa (15/3/2016).

Petani di Kabupaten Pemalang, Andi Kustono mengungkapkan di Pemalang, harga yang ditetapkan pemerintah masih kalah dari harga tengkulak. Menurut Andi, pedagang atau tengkulak berani menawar harga gabah kering petani Rp 4.000 per kilogram, sementara Bulog maksimal Rp 3.700 per kilogram.

“Yang berhubungan dengan Bulog itu juragan-juragan, bukan petaninya langsung,” imbuh Andi.

Ganjar menambahkan, pemerintah tidak bisa membeli lahan di atas ketentuan yang telah ditetapkan. Namun, jika harga gabah petani di bawah HPP harus dijual kepada pihak Bulog. Jika bulog tidak memberikan pelayanan, Ganjar meminta Andi untuk melaporkan hal tersebut ke akun twitter miliknya. Jika sudah menerima laporan, Ganjar berjanji akan menyelesaikannya.

“Di Klaten kemarin, Bulog datang bawa duit dan truknya. Saat acara usai, mereka pulang enggak jadi beli gabah dari petani. Menteri tahu langsung diganti pimpinannya,” imbuhnya.

“Kalau Bulog tidak melayani sesuai harga, tidak sesuai ketentuan, lapor ke kami,” tambah Ganjar lagi.

Ganjar menegaskan, Bulog tidak bisa hadir di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Namun demikian, orang nomor satu di Jateng itu meminta agar Bulog bisa datang langsung ke petani, sekaligus membawa truk dan uang. Dengan begitu, Bulog bisa menyerap langsung dari petani di pedesaan.

Produksi dari panen raya di Jateng selama tahun 2015 sendiri mencapai 11,3 juta ton. Tahun ini, Bulog ditugasi menyerap gabah dari petani hanya 500.000 ton dengan dana PSO sebesar 4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com