Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Kembali Terjang Sukabumi

Kompas.com - 14/03/2016, 20:34 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Banjir bandang kembali merendam puluhan hektar lahan persawahan di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (14/3/2016) petang. 

Lahan persawahan itu terendam luapan Sungai Citalahab dan Sungai Cimenga yang melintas di sejumlah perkampungan di tiga desa. Ketiga desa itu yakni Desa Bojong Sari, Bojong Kalong dan Sukamaju.

Pantauan Kompas.com, luapan banjir bandang di Sungai Citalahab dan Sungai Cimenga kembali terjadi Senin (14/3/2016) sekitar pukul 16:30 Wib. saat itu hujan deras kembali mengguyur wilayah Nyalindung sejak sekitar pukul 14:30 Wib.

Dari luapan air yang keruh berwarna coklat itu sesekali terdengar suara deburan seperti ombak di laut saat menghantam karang. Air bah itu pun membawa berbagai material seperti batang pohon kelapa, pohon aren, dan lainnya.

Luapan air sungai juga merobohkan sejumlah jembatan antar kampung di beberapa lokasi. Dampaknya sejumlah warga terisolir, tidak bisa menyeberang. Selain itu banjir juga merusakan sebuah jembatan di jalan penghubung ketiga desa.

''Sawah saya kembali terendam. Bahkan sekarang hilang karena sejak kejadian banjir bandang Jumat lalu sawah saya menjadi aliran sungai,'' kata Nanang (43) kepada Kompas.com saat menyaksikan banjir bandang, Senin petang.

Menurut dia, banjir bandang hingga meluap dan merendam lahan-lahan persawahan baru kali ini dialaminya. Bahkan pada bulan Maret 2016 ini sudah dua kali, Jumat lalu dan Senin petang ini.

''Selama ini baru sekarang mengalaminya. Kalau pun ada saat musim hujan yang lalu namun tidak seperti sekarang ini. Ini benar-benar bencana besar,'' tutur dia.

Lokasi ketiga desa yang tertimpa bencana banjir bandang ini berada di sekitar kaki perbukitan Gunung Arca milik Perum Perhutani.

Saat ini sejumlah anggota Korps Sukarela - Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Cabang Kabupaten Sukabumi masih berada di wilayah ketiga desa tersebut untuk memantau.

Sejumlah warga di beberapa kampung terisolir karena tidak ada alternatif jalan dan jembatan lain.

 Sebelumnya, banjir bandang terjadi pada Jumat (11/3/2016) petang. Saat itu
luapan banjir selain merendam lahan persawahan juga mengancam sejumlah bangunan rumah yang dibangun di pinggiran sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com