Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendulang Rupiah di Tengah Bencana Banjir

Kompas.com - 14/03/2016, 11:17 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Urat betis Juju Lawali meregang keras. Dengan sekuat tenaga, kakinya terus mengayuh pedal becaknya yang membawa warga pengungsi banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Luapan Sungai Citarum menyebabkan 15 kecamatan di Kabupaten Bandung terendam. Akibat banjir tahunan itu, 24.000 warga terpaksa mengungsi.

Namun, bancana tak serta merta melulu kisah soal kesedihan. Bagi Juju, banjir menjadi sumber rezeki. Bersama sekitar 20 orang tukang becak, Juju mengangkut para warga yang hendak melintas ke daerah Dayeuhkolot yang tergenang banjir.

Setiap penumpang yang hendak menggunakan jasanya, wajib mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 per orang. Jika membawa barang berat, penumpang harus menambah ongkos sebesar Rp 10.000.

"Ya, lumayan nambah buat dapur," kata Juju sambil menyeka keringat di dahinya.

Penghasilannya pun lumayan besar. Saat banjir, Juju mampu meraup untung hingga Rp 700.000 per hari. Penghasilannya bisa bertambah jika tenanganya masih prima.

"Tapi sekarang agak surut sih. Kemarin pas banjirnya besar, saya bisa 10 sampai 20 kali mengantar penumpang," kata pria berusia 40 tahun itu.

Edi Supriadi (37) tampak sumringah. Dia mengaku uang dapurnya selalu bertambah saat musim banjir.

"Saya sudah 20 tahun narik becak dan 20 kali mengalami banjir. Jadi sudah rezeki tahunan," kata Edi saat ditemui di Jalan Raya Dayeuhkolot, Senin (14/3/2016).

Namun, rezeki yang melimpah tak dia dapat dengan mudah. Edi mesti mengayuh becak sejauh 2 kilometer di tengah genangan banjir.

"Lumayan capek, apalagi kalau di air kan berat," ucap dia.

Hingga kini, luapan banjir di Kabupaten menyebabkan sejumlah ruas jalan terputus. Kondisi itu menyebabkan ekonomi masyarakat lumpuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com