Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrutmen Panwaslih Lhokseumawe Diprotes

Kompas.com - 13/03/2016, 12:44 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) meminta agar panitia seleksi calon Panwaslih Lhokseumawe mempublikasikan nilai peserta panwaslih dan indikator penilaiannya. Pansel harus bebas dari intervensi politik.

Pansel sejauh ini telah melewati seleksi administrasi, ujian tulis dan tes wawancara. Mantan Ketua Panwaslih Lhokseumawe Zainal Bakri dinyatakan tidak lolos dalam tes wawancara.

"Kita minta nilainya dan indikator penilaian dipublikasikan. Sehingga bisa dilihat Pansel fair, dan publik bisa mempercayai panitia seleksi," kata Ketua Bidang Advokasi MaTA, Hafid, Minggu (13/3/2016).

Dia meminta agar pansel memperjelas mengapa ada orang yang gugur dan ada orang yang lolos dalam 15 besar. Dengan begitu, masyarakat bisa paham bagaimana kinerja dan indikator penilaian.

Hafid juga berharap kinerja pansel panwaslih harus independen. Sebab dari merekalah diharapkan lahir calon panwaslih yang kredibel dan berintegritas.

"Jangan sampai terpilih panwaslih yang memiliki rekam jejak kurang baik. Idealnya pansel memiliki rekam jejak peserta. Apakah ada rekam jejak itu?" tanyanya.

Menanggapi itu, Ketua Pansel DPRK Lhokseumawe Rusdy Abubakar menyebutkan, proses seleksi sudah sesuai regulasi yang ada. Indikator penilaian berupa komptensi, integritas dan lain sebagainya.

“Nilainya sudah kita serahkan ke bagian risalah DPRK Lhokseumawe,” ujarnya.

Sementara itu, Zainal Bakri yang dinyatakan tidak lulus dalam uji wawancara mengaku menjawab semua pertanyaan dengan baik.

"Semua pertanyaan saya jawab dengan baik. Sejauh ini saya yakin jawaban saya benar. Namun, penilaian dari pansel bagaimana itu saya tidak tahu," ujar Zainal Bakri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com