Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Petani, Tengkulak Ini Berdialog dengan Menteri Pertanian

Kompas.com - 12/03/2016, 15:53 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Tidak disangka-sangka, akhirnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bisa bertemu langsung dengan seorang tengkulak padi di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (12/3/2016).

Bahkan tengkulak yang akhirnya diketahui bernama H Abdul Latif asal Caringin mengaku sebagai perwakilan dari tengkulak di Kabupaten Sukabumi dan se-Jawa Barat.

Pertemuan itu pun berlangsung pada acara Panen Raya dan Pencanangan Gerakan Sergap Serap Gabah Nasional yang dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Keduanya bisa bertemu saat acara dialog antara Menteri Andi dengan perwakilan petani.

Saat itu, Menteri Andi meminta perwakilan petani yang akan memberikan pertanyaan dipersilakan naik ke atas panggung.

Akhirnya terpilihlah empat petani yang akan bertanya. Keempatnya langsung dipersilakan naik panggung.

Satu persatu di antara mereka bersalaman dengan Menteri Pertanian lalu mengajukan pertanyaan. Giliran petani keempat yang berdirinya paling dekat dengan menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu yang berada di belakang mimbar mengajukan pertanyaan. Dia adalah H Abdul Latif asal Caringin yang akhirnya diketahui juga sebagai tengkulak.

Awalnya dia menyampaikan keluhannya mengenai penghasilan padi yang selalu turun setiap tahun.

"Biasanya bisa mendapatkan padi sampai 60 ton, tapi sekarang ini turun terus. Paling bisa mencapai 10 ton, paling jago cuma 15 ton," keluh Abdul Latif kepada Menteri Pertanian Amran di atas panggung.

Saat itu pun langsung terjadi dialog di antara keduanya. Saat berdialog itulah akhirnya diketahui bahwa Abdul Latif tersebut sebagai tengkulak padi sejak 1975.

Tentunya pengakuan itu membuat menteri dan para pejabat serta hadirin lainnya sempat terheran-heran. Bahkan, Abdul Latif pun di hadapan menteri memohon bantuan modal agar usahanya kembali berjalan lancar. Sebab, selama ini pembelian padi dari para petani semakin menurun drastis.

"Saya mewakili tengkulak se Kabupaten Sukabumi khususnya dan Jawa Barat umumnya meminta pinjaman tanpa agunan untuk modal," ucap Abdul Latif dengan lantang.

Menteri Andi Amran pun langsung memberikan jawaban bila akan meminjam modal, ada bank yang akan melayaninya. Namun dia sangat takjub dengan kejujuran orangtua yang diperkirakan berusia 65 tahun karena mengaku sebagai tengkulak.

"Orang seperti inilah yang kita cari, namun ini perlu pembinaan. Kita hargai atas kejujurannya, suara rakyat adalah suara Tuhan. Kita harus menghargainya," kata Andi Amran di atas panggung.

Namun saat pembagian alat-alat mesin pertanian (alsintan), Andi Amran hanya akan menyampaikan kepada tiga petani yang sesungguhnya. Karena bila memberikan alsintan kepada tengkulak tentunya salah besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com