Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Antraks Serang Ternak dan Warga di Malimpung

Kompas.com - 12/03/2016, 13:19 WIB
Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Setelah menyerang 43 ekor sapi dan kerbau hingga mati mendadak di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua Pinrang, Sulawesi Selatan, sejak pertengahan Februari lalu, penyakit antraks juga menyerang sejumlah warga di sejumlah lokasi.

Adi, warga Dusun Pelita, Desa Malimpung, Kecamatan Duampanua, dibawa ke rumah sakit karena menderita gejala penyakit antraks seperti yang menyerang sapi warga di sekitar rumahnya.

Selain mengalami demam tinggi, pusing, mual-mual, dan muntah-muntah, di sekujur tubuh Adi juga muncul sejumlah luka yang mirip gejala antraks. Ia merasakan sakit sejak Sabtu pekan lalu.

Adi sempat dibawa ke puskemas. Namun, karena kondisinya tak kunjung membaik dan luka di tubuhnya makin banyak, ia ke RSUD Lasindrang Pinrang.

Adi menuturkan bahwa ia pernah terlibat kontak langsung dengan darah bangkai sapi yang positif terjangkit antraks.

"Saya sempat membantu tetangga mengangkat dan menyembelih hewan yang terserang antraks sebelum bangkainya dibuang," kata Adi saat ditemui di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Lasinrang, Pinrang, Jumat (11/3/2016) kemarin.

Zainuddin, tetangga Adi, mengalami kematian ternak cukup banyak. Adi terpanggil untuk membantu mengangkat dan membuang bangkai sapi tersebut. Sebelum dibuang, sapi-sapi yang sedang sekarat ini disembelih oleh pemiliknya.

Petugas Kesehatan IGD RUD Lasinrang Pinrang Agussalim mengatakan, kondisi Adi hampir dipastikan menderita penyakit antraks. Kini tim medis tengah meneliti dan memeriksa kondisi Adi untuk memastikan penyakit itu akibat penularan bakteri Bacillus anthracis.

"Gejala-gejala yang ada pada pasien tersebut, sama dengan gejala-gejala penyakit antraks. Adi juga memiliki riwayat kontak fisik dengan sapi yang terserang antraks," kata Agussalim.

Menurut Agussalim, RSUD Lasinrang juga pernah menerima dua pasien lain yang diduga mengalami gejala serupa. Selain mengalami demam tinggi, mual-mual, muntah serta kepala pusing, pasien juga mengalami luka-luka yang timbul di badannya.

Bagian kaki pasien yang saat itu terkontaminasi langsung dengan darah bangkai yang terjangkit antraks juga terlihat memiliki bintik-bintik hitam.

Petugas Kesehatan Hewan I Gede Adhika Priyamanaya mengatakan, antraks dapat menular kepada manusia yang berkontak langsung dengan bangkai hewan yang terserang penyakit antraks.

Gejala penyakit antraks juga bisa menular kepada manusia yang telah mengonsumsi daging mengandung penyakit antraks, di antaranya diare dan muntah-muntah beberapa saat setelah makan daging tersebut.

Kini Adi mendapat perawatan intensif di RS dan berharap dapat segera pulih.

Kompas TV Virus Antraks Mulai Jangkiti Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com