Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Kerbau Pun Hanyut

Kompas.com - 12/03/2016, 09:29 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Hujan deras selama tiga jam telah menyebabkan longsor dan banjir di empat kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/3/2016) malam.

Akibat bencana tersebut, puluhan rumah dan puluhan hektar lahan pertanian terendam luapan air sungai. Tinggi air yang merendam bervariasi hingga ada yang mencapai ketinggian sekitar 1 meter.

Banjir juga merusakan sejumlah jembatan. Adapun tanah longsor menggerus sejumlah rumah dan mengancan puluhan rumah lain.

Puluhan jiwa yang rumahnya terendam juga mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut yang terjadi sekitar Jumat sore hingga petang itu.

Seorang warga bernama Ujin (70) di Kecamatan Nyalindung menderita cedera ringan pada kakinya. Selain itu, seekor kerbau milik warga di wilayah Kecamatan Nyalindung terbawa hanyut aliran sungai yang meluap. Kandang ternak tersebut dibangun di sekitar pinggiran sungai.

Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana melanda belasan desa di Kecamatan Cireunghas, Nyalindung, Jampang Tengah, dan Purabaya.

Di Nyalindung, bencana menerjang sejumlah titik di Desa Cijangkar, Mekarsari, Bojongkalong, Bojongsari, dan Nyalindung.

Di Jampang Tengah, musibah melanda Desa Padabeunghar, Bojong Tipar, dan Cijulang. Adapun di Kecamatan dan Purabaya terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Cimandiri dan Purabaya.

"Tadi (kemarin) sore hingga petang hujannya memang intensitasnya tinggi, mengakibatkan sungai-sungai meluap dan tanah longsor," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada Kompas.com saat mengecek lokasi tertimbunnya Jalan Sukabumi-Sagaranten di Nyalindung, Jumat malam.

(Baca Diguyur Hujan Deras, Jalan Sukabumi-Sagaranten Dikepung Material Longsor)

BPBD Sukabumi masih melaksanakan tahap tanggap darurat, seperti mengevakuasi korban yang rumahnya rusak hingga memberikan pertolongan kepada korban yang menderita cedera serta mendata rumah-rumah yang rusak.

"Tadi kami juga sudah menangani seorang warga yang sudah berusia lanjut mengalami luka ringan pada kakinya," ujar dia.

Usman mengatakan bahwa wilayah Kabupaten Sukabumi memang termasuk daerah rawan bencana. Dari 47 kecamatan yang ada sebanyak 28 kecamatan termasuk daerah yang berpotensi pergerakan tanah dan longsor.

Selain itu ada beberapa kecamatan, terutama yang dilintasi aliran sungai dan pesisir pantai termasuk rawan banjir.

"Salah satunya Kecamatan Nyalindung ini termasuk daerah rawan bencana pergerakan tanah. Kami sudah sering menyosialisasikan antisipasi bila terjadi bencana, juga sudah memasang papan atau rambu penunjuk evakuasi di lokasi paling rawan," kata Usman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com