Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana, Lukisan Istimewa Tuhan di Langit Balikpapan

Kompas.com - 09/03/2016, 20:04 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Langit Balikpapan, pagi tadi terpantau tidak biasa. Gradasi warna langit dari biru cerah menuju lembayung, kemudian gulita, dan kembali cerah sebagai proses terjadinya Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 berlangsung sempurna.

Ya, kota terbesar kedua di Kalimantan Timur ini merupakan satu di antara delapan kota Indonesia yang dilintasi GMT 2016. Kota lainnya adalah Palembang, Palangkaraya, Bangka, Luwuk, Sampit, Palu, Poso, Ternate, dan Halmahera. 

Rosalinda Tumbelaka Proses terjadinya peristiwa langka, Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 di langit Balikpapan, Kalimantan Timur, berlangsung selama 1 menit 9 detik. Gambar diabadikan oleh perempuan fotografer Balikpapan, Rosalinda Tumbelaka pada Rabu (9/3/2016).
Rosalinda Tumbelaka, perempuan fotografer yang berhasil mengabadikan detik-detik GMT 2016, mengaku merinding dan takjub menjadi saksi hidup saat Tuhan menyapu kuasnya di atas kanvas semesta. 

"Luar biasa takjub, merinding, sekaligus bangga bisa merasakan GMT 2016. Cuaca cerah betul-betul membantu saya dan warga Balikpapan mendokumentasikan fenomena ini," tutur Rosa, sapaan karibnya, kepada Kompas.com, Selasa (9/3/2016).

Di kota ini, durasi gerhana terjadi selama 1 menit 9 detik. Gerhana dimulai sejak pukul 07.25 Wita, sedangkan Gerhana Matahari total pukul 08.33 Wita, dan berakhir pada pukul 09.53 Wita.

Beruntunglah warga yang bisa mengikuti prosesi istimewa nan langka ini, karena belum tentu bisa menyaksikan kejadian serupa kedua kali.

Mengapa langka?

David Windra, warga Jalan Inpres 4, mengatakan GMT 2016 di Balikpapan berlangsung 100 persen. Tidak seperti kota Yogyakarta yang dilintasi 80 persen, atau kota Palembang yang tertutup awan. 

"Menyaksikan peristiwa langka saat matahari dan bulan “berpelukan” ini betul-betul membuat saya gembira dan merasa beruntung," kata David yang menyaksikan GMT 2016 di pekarangan rumahnya.

Rosalinda Tumbelaka Kondisi saat berlangsungnya Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 di Banua Patra, Kalimantan Timur, pada Rabu (9/3/2016) pukul 07.25 Wita.
Sementara Isdianto, warga Borneo Paradiso, rela berburu GMT 2016 menuju Banua Patra usai shalat Subuh.

Di lokasi pengamatan ini, Isdianto mengabadikan momen GMT dari berbagai sudut (angle) bersama teman-temannya.

“Saya memotret saat sebelum atau pra-gerhana, saat gerhana dan GMT serta pasca GMT,” ujar Isdianto.

Rosalinda Tumbelaka Langit cerah dan cuaca bersahabat membuat warga Balikpapan berbondong-bondong antusias menyaksikan peristiwa langka Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 di Banua Patra, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Rabu (9/3/2016).
Adapun lokasi pengamatan GMT 2016 dipusatkan di dua lokasi yakni Kafe Kilang di Banua Patra, dekat Lapangan Merdeka, dan Pantai Manggar.

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek dan Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi, menyaksikan GMT 2016 di Banua Patra.

Di lokasi pengamatan ini pula digelar atraksi hiburan dan pesta rakyat berupa pemecahan rekor makan mantau, kuliner khas Balikpapan, serta buah naga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com