Mereka datang untuk menyaksikan gerhana matahari sebagian (GMS) sesuai informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Namun, awan tebal terus menutupi penampakan fenomena alam tersebut sehingga pemandangan yang dinantikan warga tak kunjung muncul. Sejumlah warga pun kecewa.
Salah satu warga, Edi, mengatakan bahwa dia sengaja bangun lebih awal hanya untuk menyaksikan GMS.
"Kecewa, sangat kecewa. Kenapa tidak diberi semenit saja untuk menyaksikan gerhana itu," ujar Edi di sekitar menara TVRI, Rabu (9/3/2016).
Kota Gunungsitoli yang berawan menjadikan pemandangan tersebut tidak bisa dilihat walau sesekali.
Warga lain, Deny (36), juga mengaku kecewa. "Sepertinya Tuhan masih tidak adil. Kenapa hanya di bagian timur yang bisa melihat gerhana matahari?" keluh Deny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.