NUNUKAN, KOMPAS.com - Shalat gerhana matahari yang dilakukan warga Muhammadiyah di Masjid Istiqomah, Jalan Pattimura, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hampir saja batal dilaksanakan karena sebagian warga mengaku tidak melihat adanya tanda-tanda gerhana.
Sebagian warga terlihat bergerombol di luar masjid sambil mengenakan kaca helm untuk melihat apakah matahari sudah mulai terhalang bulan.
"Kalau kita tidak melihat, ya kita tidak melakukan shalat kusuf," ujar Ustaz Zaim, Rabu (9/3/2016).
Rupanya warga terlalu awal melakukan pengamatan gerhana matahari. Sejak pagi hingga pukul 07.30 Wita, warga masih melakukan pengamatan. Padahal, bulan mulai menghalangi matahari pukul 07.31 Wita.
"Proses gerhana matahari dimulainya pukul 07.31 Wita dan akan mencapai puncaknya pada pukul 07.40 wita. Matahari akan berada pada posisi normalnya pukul 10.00 wita," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nunukan Taruna Mona.
Kabupaten Nunukan tidak termasuk dalam kawasan yang mengalami gerhana matahari total. Di wilayah perbatasan ini, bulan hanua menutupi 80 persen bagian matahari.
Wakil Ketua I DPW Muhammadiyah Kaltara Harun Zain mengatakan, shalat kusuf akhirnya dilaksanakan dengan khusyuk oleh warga Muhammadiyah setelah mendapat kepastian terjadinya gerhana matahari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.