Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Terduga Teroris Temanggung, Densus 88 Geledah 3 Lokasi

Kompas.com - 08/03/2016, 20:38 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror melakukan penggeledehan di lokasi sekitar komplek SMP IT Yayasan Istiqomah, Dusun Greges, Desa Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Rabu (8/3/2016).

Penggeledahan dilakukan setelah Densus 88 menangkap seorang terduga teroris, bernama Tatak, di sekolah tersebut pada Senin (7/3/2016) malam.

Kepala Polres Temanggung AKBP Wahyu Wim Harjanto menjelaskan petugas menyisir ada tiga titik sekitar Desa Greges, mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Tempat-tempat tersebut disinyalir pernah ditempati Tatak.

"Ada tiga lokasi (yang digeledah), tidak berjauhan dari Desa Greges, Kecamatan Tembarak," kata Wahyu, Rabu sore.

Selain tim Densus 8, penggeledahan juga melibatkan ratusan personil dari Tim Penjinak Bom Brimob Polda Jawa Tengah dan Polres Temanggung bersenjata lengkap, termasuk mobil baracuda.

Sementara itu, Kepala Desa Greges, Nasikhun mengatakan, sebelum penggledahan, petugas kepolisian datang menemuinya untuk menjelaskan ihwal penggeledahan tersebut.

“Petugas meminta kami untuk mengizinkan kepada tuan rumah (pemilik yayasan Istiqomah) bahwa akan dilakukan penggeledahan," kata Nasikhun.

DIa mengaku tidak mengenal sosok Tatak. Ia hanya sekedar mengetahui istri Tatak, Rofiqah (35), yang berkerja di SMP IT Yayasan Istiqomah.

“Setahu saya istrinya Tatak, Rofiqah dulunya mengajar di TK. Tapi karena Bahasa Inggrisnya bagus, terus mengajar di SMP. Saya kurang mengenalinya Rofikah karena memakai cadar,” tuturnya.

Masih kata Nasikhun, SMP IT tersebut diketahui milik Yayasan Istiqomah yang diketuai oleh Abdul Malik. Abdul Malik dahulu dikenal sebagai juragan tembakau. Namun sekarang bergelut di bidang pendidikan dan tengah membangun gedung untuk SMA.

Hingga Rabu sore, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun dari pihak SMP IT Yayasan Istiqomah. Awak media sempat kesulitan menemui Abdul Malik di sekolah tersebut.

"Bapak tidak bisa diwawancara, sedang sibuk kerja," kata seorang anak dari dalam komplek sekolah.

Virna salah seorang warga setempat juga mengaku tidak mengenal sosok Tatak, maupun Abdul Malik meski rumahnya bersebelahan dengan gedung sekolah tersebut.

"Orangnya jarang bergaul. Tadi banyak polisi yang mendatangi gedung sebelah. Kami hanya di rumah saja,” kata Virna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com